Smartphone asal China selalu dipandang sebelah mata, karena selama ini dikesankan sebagai ponsel murahan. Tapi itu dahulu, kini vendor-vendor asal Tirai Bambu itu kini ingin berbicara banyak.

Dengan penduduk miliaran, China selalu menjadi pasar seksi bagi perusahaan apapun, tidak terkecuali Apple. Namun demikian, tidak mudah bagi produsen iPhone itu menembus 'tembok besar' China.

Samsung Electronics Co Ltd mencetak rekor penjualan sebanyak 86 juta ponsel pintar di triwulan terakhir 2014. Pangsa pasar Samsung makin tinggi meninggalkan Apple Inc.

Dolby yang lama berkecimpung dalam bisnis teknologi digital audio untuk layar lebar mulai dari bioskop hingga home theatre, kini kian gencar memasarkan teknologinya di pasar perangkat mobile seperti smartphone maupun tablet.

Huawei mempunyai smartphone berukuran 6,1 inch yang diberi nama Ascend Mate. Tapi uniknya, walau dibilang phablet, Huawei tak menyertakan stylus seperti layaknya Samsung Galaxy Note. Kenapa?

Teknologi CDMA memang tidak sepopuler GSM. Namun bukan berarti, teknologi jaringan telekomunikasi ini serta-merta ditinggalkan begitu saja. Setidaknya demikian menurut Smartfren yang sesumbar akan terus membelanya sampai mati.

Peluncuran Andromax U3 dan V jelas hanya salam pembuka dari Smartfren mengawali gebrakannya di 2014. Dalam waktu dekat, operator CDMA ini akan merilis lanjutan seri Andromax demi target lima juta pelanggan baru.

ZTE merupakan raksasa telekomunikasi China yang sudah punya nama. Sayang, di bisnis ponsel, taring ZTE belum terlihat. Layak dinanti ketika sang raksasa dari Negeri Tirai Bambu ini bangun dari tidurnya.

Microsoft ingin lebih banyak produsen ponsel yang memakai sistem operasi Windows Phone 8. Bahkan kabarnya, raksasa software tersebut rela merogoh kocek sangat dalam agar hal tersebut bisa terwujud.

Vendor ponsel asal China mulai agresif berekspansi di pasar internasional. Namun di beberapa negara, mereka disinyalir menghadapi jalan terjal. Misalnya saja di Amerika Serikat (AS).