Para tokoh lintas agama menyerukan warga negara menggunakan hak pilihnya. Bagi warga yang belum terdaftar, mereka mengimbau agar menggunakan KTP dan KK.

Kekisruhan daftar pemilih tetap (DPT) pilpres mengundang keprihatinan sejumlah ormas Islam. Mereka mendukung penggunaan KTP bagi yang tak tercantum dalam DPT untuk bisa memilih dalam pilpres.

Gerakan JK-Wiranto dan Mega-Prabowo terus digeber dua hari menjelang Pilpres 2009. Setelah mengunjungi kantor PP Muhammadiyah, mereka kini mendatangi kantor PBNU. Mereka bertemu KH Hasyim Muzadi.

Anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, melihat semakin banyak Ormas Islam berbaris rapi mendukung capres tertentu. Hidayat menyarankan Ormas Islam membentuk parpol sekalian.

Pasangan capres-cawapres JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo menggugat daftar pemilih tetap (DPT) pilpres. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyarankan KPU agar berani melakukan terobosan hukum

Capres JK mendesak KPU untuk segera memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT). Langkah cepat dengan membuat peraturan, bila perlu memilih hanya memakai KTP saja.

Cawapres Wiranto tiba terlebih dahulu di Kantor PP Muhammadiyah untuk membahas masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan capres-cawapres lain selain SBY-Boediono. Wiranto menegaskan, masalah DPT Bukan cuma tuntutan dia, tapi semua rakyat.

JK-Wiranto, Megawati-Prabowo, dan Din Syamsuddin bertemu di gedung PP Muhammadiyah. Topik panas yang dibahas yakni soal DPT dan kecurangan pemilu.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyentil iklan pilpres satu putaran. Menurut Din, meminta pemilu satu putaran adalah tindakan kebablasan dan mendahului takdir.

"Tampilan debat capres Pak JK luar biasa, beliau jauh lebih tua dari saya tapi Pak JK masih kuat berdiri. Kalau saya sudah tidak mampu," kata Din dalam sambutan peresmian Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang, Jumat (3/7/2009).