Koleksi ikatnya memang belum diproduksi. Rencananya ikat rancangannya bermotif lebih playful dan cocok dikenakan anak muda.

Chitra bercerita jika Sejauh Mata Memandang dibuat karena kegemarannya akan kain khas Indonesia. Motifnya konvensional seperti ayam jago mangkuk bakso atau mie ayam.

Menurut Prisia, Indonesia memiliki sangat banyak keragaman produk lokal. Sudah selayaknya sebagai bangsa Indonesia menunjukkan kecintaannya dengan mendukung produk lokal, membeli dan menggunakannya.

Di Indonesia hanya segelintir seniman yang berhasil mencoba peruntungannya di kreasi scarf. Usai lulus master di seni tekstil dan desain Universitas Birmingham Inggris, ia mulai menjual produknya dengan brand @by_fikajulia di akun Instagram.

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Termasuk koleksi kain-kain batik dan tenun milik kedua orang tuanya, seniman Fika Julia membuat pattern atau motif yang dilukiskannya ke berbagai medium, salah satunya adalah scarf.

Sebelum ada listrik, kegiatan sehari-hari masyarakat berhenti di malam hari. Semuanya memilih tidur. karena tak ada aktivitas yang bisa dilakukan.

Melalui lembaga Ibeka yang diasuhnya, Tri membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang terletak di Bakuhau, Desa Kamanggih, Sumba, NTT.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia hari Rabu (25/2/2015) menggelar peragaan busana bertajuk East Meets West (Timur Bertemuj Barat). Acara ini mengundang antusias undangan khusus di Australia.

Dua desainer senior Poppy Dharsono dan Agnes Budhisurya akan kembali mewarnai industri mode Tanah Air dengan tren dari kain wastra di Indonesia Fashion Week. Dua desainer yang kerap menyajikan kain batik dalam potongan feminin itu pun berbagi cerita mengenai koleksi yang akan ditampilkannya nanti.

Sebagai orang Indonesia sudah sewajibnya kita melestarikan warisan bangsa, salah satunya wastra atau kain tradisional. Melestarikan kain tradisional sebenarnya tidak harus dengan membuatnya sendiri.