Solo memiliki ragam kuliner yang unik, termasuk sate. Selain sate ayam, Solo juga punya racikan sate kambing yang unik. Daging kambing yang dicincang dan dibungkus jala lemak muda kemudian dibakar. Tentu saja enak!

Mampir ke warung sate kambing Solo biasanya tak lengkap tanpa lauk lainnya. Tengkleng, tongseng dan gule merupakan lauk sedap yang wajib dipesan. Dibuat dari tulang-tulang kambing, bumbunya komplet dan rasanya sedap.

Penggemar sate pasti pernah mencicipi sate khas kota Tegal ini. Tiap tusuk sate berisi daging kambing dengan selingan lemak, hati dan ginjal. Tekstur kenyal dagingnya jadi makin enak karena disajikan dengan saus kecap manis.

Penjual sate domba memang tak sebanyak pedagang sate kambing. Namun, sate domba memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. Di Indonesia, kita mengenal sate domba Afrika dan sate domba Garut.

Keong atau tutut (Viviparidae Bellamyinae) tergolong hewan moluska atau hewan yang bertubuh lunak. Hewan ini juga mengandung lendir dan menjijikan bagi sebagian orang. Ternyata setelah diolah jadi sate, rasanya enak!

Para vegan umumnya tidak mengonsumsi daging sapi, ayam atau ikan. Tapi bukan berarti tidak bisa menikmati setusuk sate yang gurih manis dan empuk. Beragam sate nabatipun bisa dicicipi dan rasanyapun dijamin tak kalah enak.

Wangi khas sate sangat dikenal banyak orang. Racikan berupa potongan daging lalu ditusuk satu persatu menggunakan tusukan bambu ini jugasangat populer di beberapa negara Asia bahkan dunia. Konon hidangan ini asli Jawa.

Aroma sate yang sedang dibakar mampu membuat banyak orang terpikat. Karenanya sate termasuk satu dari 40 makanan yang populer versi CNNgo. Potongan daging yang dibakar ini ternyata punya beragam racikan dan rasa.

Ngidam jajanan gerobakan saat jalan-jalan di mall tak jadi masalah. Hampir semua jenis makanan tersedia. Seperti soto mie yang diracik dengan kaldu daging yang mantap. Ditemani segelas es cendol durian, jajan sore jadi tambah asyik.

Pesta Rakyat 2013 yang digelar di Brisbane, Australia berlangsung meriah. Acara yang dihelat Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPIA) Queensland ini dihadiri sekitar 2 ribu warga Indonesia.