Gunung Merapi kembali mengeluarkan semburan awan panasnya. Warga di sekitar Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY pun panik. Mereka berduyun-duyun turun ke arah bawah.

Dampak letusan Merapi tidak hanya dirasakan masyarakat di wilayah selatan lereng Merapi, namun juga wilayah di barat dan utara gunung. Hal itu diakibatkan perubahan gerak awan panas.

Meski zaman telah berganti, HT tidak tergantikan bagi penduduk lereng Gunung Merapi. Mereka mengandalkan alat tersebut untuk berkomunikasi saat Merapi menggeliat.

Ribuan warga di lereng Gunung Merapi berduyun-duyun turun untuk menyelematkan diri. Namun tidak bagi Ibu Aci, seorang penjual gorengan. Ia lebih memilih untuk santai dan tetap menjajakan dagangannya walau Merapi terus 'terbatuk-batuk'.

Pada hari ini, Gunung Merapi masih menyemburkan awan panas. Tercatat ada 5 kali semburan awan panas. Semburan itu mengarah ke Kali Gendol.

3.245 Anak yang merupakan pengungsi Merapi mendapatkan terapis psikologi selama di pengungsian. Program terapi psikologi ini dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian Sosial bersama 17 lembaga lainnya.

Berbagai bencana silih berganti mengguncang Indonesia. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (MPP PAN) Amien Rais menilai seluruh bencana ini adalah teguran dari Tuhan agar manusia memperbaiki diri.

Bum! Suara letusan terdengar lagi dari puncak Gunung Merapi. Tak lama, kepulan asap berwarna keabu-abuan terlihat dari puncak gunung tersebut.

Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) mengakui lambatnya penanganan korban bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Alasannya, BNPB tidak memiliki organ di kabupaten yang terkenal dengan salak pondoh-nya ini.

4 Dusun di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kab Sleman hingga kini listriknya masih padam. Listrik padam sejak Sabtu (30/10/2010) sore dan berlanjut hingga saat ini.