MUI mengajak masyarakat untuk mengetahui bagaimana tata cara mendapatkan sertifikat 'Halal'.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah warga muslim tertinggi. Karenanya Menteri Koordinator Perekonomian, DR. Ir. Hatta Rajasa mencanangkan Indonesia sebagai World Halal Center. Hal itu disampaikannya setahun lalu, saat membuka Indonesia Halal Expo tahun 2011.

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengadakan acara Indonesia Halal Expo 2012.

Menyantap pizza yang masih hangat mengepul tentu jadi kesukaan banyak orang. Warga muslim di Hong Kong juga tak mau ketinggalan. Terbukti dengan adanya gerai-gerai pizza yang enak dengan topping lezat, dan tentunya dijamin halal.

Main-main ke kota Bogor tak lengkap jika tidak mampir ke warung Bakso Seuseupan. Baksonya nikmat ditambah kuah gurih. Slurp... Uniknya, bakso di sini juga diberi lemak goreng yang bikin makin sedap. Ah, kelezatannya bikin ketagihan!

MUI Kota Surakarta menolak kebijakan MUI Pusat tentang pemberian sertifikat atau label halal pada rumah makan dan warung makan. Kenapa?

Selama lebih dari 23 tahun, LPPOM MUI menjadi lembaga sertifikasi halal yang sudah diakui. Selama itu pula, pengakuan masyarakat terhadap kinerja LPPOM MUI semakin meningkat. Hal itu terlihat dari survey terbaru LPPOM MUI Daerah Istimewa Yogyakarta.

Industri halal di Indonesia makin berkembang luas. Terbukti dengan makin bertambahnya jumlah produk bersertifikat halal. Baru-baru ini, LPPOM MUI juga baru saja memberikan sertifikasi halal pada produk-produk yang berasal dari 37 negara.

LPPOM MUI mengadakan sebuah seminar nasional 'Gerakan Peduli Produk Halal'. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2012 lalu di Sumatera Barat. Teknologi pengolahan pangan, sertifikat dan label halal menjadi fokus utama dari seminar ini.

Sebagai lembaga pengkaji pangan, obat-obatan dan kosmetika, LPPOM MUI terus melakukan inovasi. LPPOM MUIpun membuat inovasi dengan meluncurkan CEROL-SS 23000, yaitu sistem pelayanan sertifikasi halal secara online!