Wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso mengecam adanya aksi teror yang mengancam tempat ibadah. Menurutnya aksi bom tersebut adalah tindakan biadab.

Ketua Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno mencium beberapa kejanggalan dirinya dijadikan target bom buku. Namun, Japto tidak menaruh curiga kepada siapa pun.

Ketua Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno ikut mendapat paket bom. Tim Pengacara Muslim (TPM) menilai ada upaya pihak-pihak tertentu untuk mengadu domba anggota PP dengan ormas Islam.

Polisi masih menyelidiki pelaku pengirim bom buku ke kantor berita radio KBR 68 H, kantor BNN dan rumah Japto S Soerjosoemarno. Saat ini sudah ada belasan saksi yang telah dimintai keterangan.

Aksi teror bom menggunakan paket buku diduga bukan hal yang baru. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mensinyalir pelaku bom buku merupakan satu jaringan dengan jaringan terorisme yang selama ini ada.

Salah satu orang yang dikirimi bom buku, Ulil Abshar Abdalla menduga motif pengeboman yang lebih bersifat politis daripada pemikiran keagamaan. Ulil menduga target bom kali ini adalah para aktivis HAM.

Pengirim bom berbentuk buku di tiga target berbeda menyertakan alamat asal paket tersebut dengan lengkap. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman menyebut alamat dan identitas pengirim hanya untuk menyesatkan.

Pengirim paket bom buku ke rumah Japto S Soerjosoemarno berbeda dengan yang di KBR 68 H dan BNN. Pengirim bom buku untuk Japto mengaku bernama Busyro Jahul.

Teror bom buku juga mengancam Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno. Berikut kronologi kiriman bom buku ke rumah Japto.

Polisi mengamankan rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno di Jl Jalan Benda, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyusul ancaman teror bom.