Logo mirip putri duyung khas Starbucks mudah dikenali. Wajar saja, kedai kopi ini merupakan yang terbesar di dunia. Namun, di antara 19 ribu gerai lebih, ada beberapa gerai yang punya konsep desain unik dan menarik.

Lamian a la resto Imperial ini teksturnya lembut lentur dan mulus saat melewati tengorokan. Pilihan dimsumnya pun komplet, disajikan mengepul hangat dalam klakat bambu. Bersantap pun makin nikmat dengan suasana santai yang ditata mirip jajanan pinggir jalan di negeri Shanxi.

Langkah inovatif pun dilakukan oleh produsen jamu ternama, PT. Nyonya Meneer. Perusahaan yang berdiri sejak 1918 ini memperkenalkan jamu bukan sebagai minuman melainkan es krim.

Restoran yang satu ini memang tergolong unik karena menyajikan hidangan dari ranah Melayu-Riau. Ada otak-otak Melayu yang unik, pucuk pakis, sampai kepala ikan kakap asam pedas yang lemak nian. Dimakan langsung dengan tangan wuihh... makin nikmat rasanya!

Dalam kemegahan pusat perbelanjaan di Singapura ada satu lorong unik yang terselip, yaitu Haji Lane. Butik-butik kecil perancang lokal Singapura dengan dandanan toko yang cantik, membuat Haji Lane terlihat marak.

Gelar "The Best Street Food in Asia" oleh majalah TIME pada 2004 adalah bukti kalau Penang adalah destinasi wisata kuliner di Malaysia. Wisatawan di Penang bisa bergoyang lidah menikmati citarasa Cina, Melayu, India, sampai Thailand.

Mendengar nama Penang, mungkin yang langsung terbayang adalah wisata kulinernya. Begitupun bagi saya, hal yang mendorong untuk ke kota ini adalah karena ingin mencicipi langsung makanan-makanan khasnya.

Bagi kebanyakan orang, sampah adalah sesuatu yang tidak diinginkan. Namun bagi Nursalam, sampah adalah sahabat. Seperempat abad lebih, ayah dua anak ini 'menjalin persahabatan' dengan sampah.

Jika kopi nikmat dan suasana hangat serta nyaman yang Anda cari dari sebuah coffee shop, Liberica Coffee bisa menjadi pilihannya. Tempat ini memiliki sajian minuman dari biji kopi lokal berkualitas.

Secara garis besar,Medan dihuni oleh etnis Melayu, Batak, Jawa, berbaur dengan Tionghoa dan India. Multikultular inilah yang membuat kuliner di Medan begitu beragam. Maka, tak heran bila Medan kerap menjadi tujuan untuk berwisata kuliner.