Pembantaian orang utan Kalimantan jenis morio (Pongo Pygmeus Morio), di areal kebun sawit PT Khaleda Agroprima Malindo (KAM) diduga melibatkan mantan jenderal. Mabes Polri berjanji akan menyelidik hal ini.

Mabes Polri telah menerjunkan tim dari Direktorat V Tindak Pidana Tertentu untuk mengusut pembantaian orangutan di Kaltim. Polri masih menunggu hasil penyelidikan tim di lapangan.

Tim Mabes Polri turun tangan menyelidiki pembantaian satwa orang utan Kalimantan jenis Morio (Pongo Pygmeus Morio), yang diduga kuat terjadi di areal kebun sawit PT Khaleda Agroprima Malindo (KAM), anak usaha Metro Kajang Holdings Bhd asal Malaysia.

Dugaan pembantaian orang utan Kalimantan jenis Morio di kawasan kebun sawit di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menjadi isu menarik hampir di semua media massa. Hewan primata dilindungi dunia internasional itu diburu dan dibunuh lantaran dianggap sebagai hama.

PT Khaleda Agroprima Malindo (KAM) membantah di arealnya pernah terjadi perburuan dan pembantaian orangutan. KAM juga menyangkal adanya imbalan hinga Rp 1 juta kepada warga yang memburu orangutan.

Polres Kutai Kartanegara, Kaltim mendalami kasus pembantaian orang utan Morio (Pongo Pygmeus). Mereka memeriksa peneliti Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kaltim, Dr Yaya Rayadin.

Alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit terus mengundang masalah baru, seperti merusak habitat orang utan kalimantan. Pemerintah Indonesia sendiri akan mengambil langkah tegas tanpa perlu memandang pemilik dari perkebunan itu.

Alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit terus mengundang masalah baru, seperti merusak habitat orangutan kalimantan. Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah tegas.

Dugaan pembantaian orang utan di Kutai Kartanegara, Kaltim membuat masyarakat geram. Sedangkan, pemerintah masih saja menunggu hasil investigasi terkait ditemukannya tulang belulang puluhan ekor orang utan.

Dugaan pembantaian orang utan di (Pongo Pygmaeus) di Kutai Kartanegara, Kaltim membuat masyarakat geram. Sedangkan, pemerintah masih saja menunggu hasil investigasi terkait ditemukannya tulang belulang puluhan ekor orang utan.