Komisi III DPR turun ke lapangan terkait kasus Mesuji, baik di Provinsi Lampung maupun Sumsel. Dari verifikasi Komisi III, tak ditemukan korban tewas yang disebut-sebut mencapai 30 orang.

Mantan Wapres Jusuf Kalla meminta pemerintah memeriksa secara seksama kasus pembantaian di Mesuji, Sumatera Selatan dan Mesuji, Lampung.

Kekerasan yang terjadi di wilayah Mesuji, Lampung dan Sumatera Selatan, melibatkan Pam Swakarsa. Rupanya anggota pasukan tersebut dibiayai oleh perusahaan yang tengah bersengketa dengan warga setempat.

Video berisi kumpulan kekerasan di Mesuji, Lampung dan sekitarnya, dibawa ke DPR beberapa hari lalu. Ditengarai setidaknya 32 orang tewas. Karena itu pemerintah didorong membuat terobosan kebijakan.

Seseorang menembak pantat kakaknya sehingga tembus ke lambung. Kengerian itu masih membekas di benak Wayan. Karena trauma dengan kekerasan yang terjadi di daerahnya, ia pun meminta aparat ditarik dari Mesuji.

3 Kasus Mesuji di 2 Provinsi, Sumsel dan Lampung berlatar belakang sengketa tanah warga dengan perusahaan perkebunan, termasuk masalah HGU yang menyerempet pemukiman warga. Mengenai HGU, Menhut Zulkifli Hasan mengatakan adalah wewenang Pemprov dan BPN.

Mabes Polri mengatakan video tragedi Mesuji di Sumatera Selatan dan di Lampung dicampuradukkan. Polri akan menelusuri indikasi manipulasi video yang sadis itu.

30 Orang dilaporkan tewas oleh 5 warga Mesuji, Lampung, yang mengadu ke Komisi III DPR pada Rabu (14/12) lalu. Namun Polri masih menelusuri angka 30 orang korban tewas itu.

Terkait kasus tragedi Mesuji, yakni antara PT Sumber Wangi Alam (SWA) dengan warga di Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Provinsi Sumsel, Polri menyatakan 6 tersangka sudah siap disidangkan. Sedangkan 8 orang lainnya, masih menjadi daftar pencarian orang.

Pemerintah diminta tidak apriori atas Insiden Mesuji, di Lampung dan Sumsel. Perlu digelar penyelidikan secara transparan guna menangkap pelaku kekerasan. Apalagi ada petani yang menjadi korban.