Pimpinan DPR menggelar pertemuan tertutup sekitar 45 menit dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebelum bertemu Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu membahas soal kelanjutan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Pimpinan DPR sore ini dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana negara, salah satunya‎ membahas soal polemik calon kapolri.

Sosiolog Imam Prasodjo menjadi tokoh terakhir yang bergabung dengan Tim Independen bentukan Presiden Jokowi. Sebuah tim yang berisi individu-individu berintegritas dan siap memberikan masukan ke presiden.

Sembilan tokoh senior anti korupsi dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk meredam kisruh KPK-Polri. Namun hingga kini belum ada Keputusan Presiden (Keppres) yang diteken oleh Jokowi untuk tim independen ini.

Saat masih berstatus capres, Joko Widodo pernah bicara menolak bagi-bagi roti kekuasaan atau bagi-bagi kursi menteri. Namun toh Jokowi tak bisa mengelak dari kompensasi politik untuk para parpol pendukungnya yang tergabung dalam KIH, Koalisi Indonesia Hebat.

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menemui Presiden Jokowi di Istana Presiden. Salah satu agenda yang dibahas mengenai masalah KPK dan Polri yang belakangan ini memanas.

Selama ini Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) ternyata ikut bekerja dalam proses penyelesaian konflik Polri Vs KPK. Salah satunya adalah melakukan klarifikasi langsung kepada dua institusi penegak hukum tersebut.

Sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) telah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 19 Januari lalu. Sri Adiningsih kini ditunjuk menjadi ketua wantimpres.

Saat kampanye pada pilpres 2014 silam, Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta banyak mengumbar janji kepada konstituennya. Kampanye pasangan Jokowi-JK yang menghabiskan dana Rp44,9 Miliar ini salah satunya memberikan janji terkait pemberantasan korupsi.

Pemilihan Kapolri dan Wantimpres hanya beberapa contoh keputusan penting yang diambil Presiden Joko Widodo bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan KIH. Konon Mega kini juga sibuk mengurus pemerintahan, benarkah?