Perawakannya kecil dan mukanya tirus, tapi tidak ada yang menyangka bahwa dia adalah salah satu miliuner di China yang memiliki kekayaan USD 9,2 miliar. Dialah Jack Ma, pendiri Alibaba Group.

Menjadi hal yang biasa bila sebuah perusahaan yang sedang berkembang melakukan akuisisi untuk memperkuat posisinya di pasar. Namun ada hal agak nyeleneh yang dilakukan oleh situs e-commerce Alibaba dalam membelanjakan uangnya.

Ada salah satu cerita populer dari kisah 1001 Malam tentang seorang pemuda bernama Alibaba yang menemukan gua berisi harta karun. Seperti halnya kisah itu, situs e-commerce Alibaba dari China pun menemukan harta karun dari meledaknya penetrasi internet.

Di negara barat, kartu kredit memang sudah lumrah digunakan untuk transaksi. Bila pembelian lebih besar lagi, konsumen beralih memakai perantara melalui bank. Hal yang berbeda terjadi di Tiongkok, untuk transaksi besar mereka tak beralih ke bank.

Sebelumnya, media China menurunkan opini bahwa Google cs harus mendapat hukuman berat lantaran dituding terlibat dalam memata-matai Negeri Tirai Bambu. Kini giliran Windows 8 yang kena tudingan serupa.

Wearable gadget ternyata tak melulu harus menyodorkan perangkat yang smart. Hal itu coba dibuktikan Samsung yang disebut tengah mengembangkan feature phone berbentuk jam tangan yang diberi sebutan Wristphone.

Nigeria tumbuh menjadi raksasa di Afrika, dalam hal jumlah penduduk dan ekonomi. Tapi kemiskinan dan konflik masih merobek-robek negeri itu.

Ma Huateng adalah pendiri dan CEO dari Tencent Holdings, yang produk andalannya adalah WeChat, aplikasi pesan instan yang ketenarannya mendunia.

Perekonomian Tiongkok yang mempesona melahirkan miliuner-miliuner. Tapi jiwa sosialnya tak setinggi miliuner barat. Budaya kolusi dan nepotisme pun masih tinggi.

Wall Street berakhir positif setelah Gubernur The Fed Janet Yellen berjanji akan menyokong pertumbuhan ekonomi AS. Sayangnya Nasdaq masih negatif gara-gara terkena aksi jual.