Kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang rencananya mulai diimplementasikan sejak 1 Januari 2017 menjadi berkah bagi perusahaan lokal. Termasuk Polytron yang bahkan pede bisa masuk dalam jajaran tiga besar produsen ponsel 4G di Indonesia.

India sepertinya menjadi 'anak emas' Xiaomi. Produsen smartphone asal China ini memastikan berinvestasi lebih banyak dan akan mulai produksi handset di negeri itu yang ditargetkan sekitar setahun lagi.

Beberapa hari terakhir nilai tukar rupiah terhadap AS dalam kondisi sangat lemah. Bank bahkan sudah ada yang menjual satu dolar sampai Rp 13.300. Meski demikian, sejumlah vendor ponsel masih menahan niat untuk menaikkan harga.

Meski terlambat terjun ke pasar mobile, Intel percaya masih banyak kue bisnis tersisa yang masih bisa dinikmati olehnya. Terlebih lagi dengan adanya fakta belum semua orang di belahan bumi ini yang tersentuh smartphone.

Semua smartphone 4G yang akan dipasarkan di Indonesia sejak 1 Januari 2017 diwajibkan untuk tunduk terhadap kebijakan 40% lokal TKDN. Wiko, produsen ponsel asal Prancis yang baru masuk Indonesia pun tak terkecuali.

Protes keras dilancarkan kubu Amerika Serikat terkait kebijakan smartphone 'made in Indonesia'. Lantas bagaimana dengan Samsung, akan ikut bergabung dengan kubu negeri Paman Sam atau tetap melanjutkan rencananya bikin pabrik ponsel di Indonesia?

Pemerintah Amerika Serikat mengutarakan keberatan soal peraturan yang mengharuskan ponsel 4G yang edar di Indonesia harus punya kandungan lokal 40%. Berita ini pun bikin heboh dunia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menegaskan bahwa negara mana pun termasuk Amerika Serikat (AS) harus mengikuti aturan main di dalam negeri.

Pemerintah AS melalui US Trade Representative (USTR) berharap aturan 40% Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G yang masuk Indonesia per 1 Januari 2017, bisa diperlunak.

Menkominfo Rudiantara menetapkan bahwa smartphone yang dijual di Indonesia nantinya harus mempunyai 40% Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Rencana ini rupanya membuat Amerika Serikat gerah.