Aktor intelektual kasus demo anarkis ribuan pendukung pembentukan Protap GM. Chandra Panggabean divonis 8 tahun penjara di PN Medan, Senin (7/12/2009) sore. Usai persidangan, JPU dan penasehat hukum terdakwa langsung menyatakan banding.

Aktor intelektual di balik demo anarkis pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap), GM Chandra Panggabean, dituntut 12 tahun penjara. Tuntutan itu disampaikan jaksa di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (2/12/2009).

Setelah menolak dibawa ke rumah sakit, terdakwa kasus demo anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap), GM. Chandra Panggabean akhirnya dibawa paksa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara (Sumut).

GM Chandra Panggabean, aktor intelektual kasus demo anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) pingsan saat menjalani persidangan di ruang Cakra I Pengadilan Negeri Medan. Majelis hakim yang diketuai Kusnoto terpaksa menunda persidangan.

Usulan Menteri Komunikasi dan Informatika yang ingin membatasi kewenangan penyadapan dalam Peraturan Pemerintah (PP) menuai protes. PP tidak perlu dibuat apabila UU tidak memerintahkan.

Pasca pemutaran rekaman di gedung MK, muncul isu tak sedap: polisi menarik personelnya. Mahfud meyakinkan publik bahwa isu itu tak benar. Dia berdalih, personel yang ditarik merupakan rotasi biasa.

Penjelasan Kapolri tentang kasus penyalahgunaan wewenang yang disangkakan kepada Bibit dan Chandra, sangat panjang. Tapi kasus penyuapan dan pemerasan, dijelaskan secara pendek.

6 Terdakwa kasus demo anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) divonis dengan masa hukuman bervariasi di PN Medan. Tiga di antaranya tenaga pengajar dan selebihnya mahasiswa.

Terkait kasus penculikan bayi, RSUD Semarang menegaskan sudah menjalankan segala sesuatunya sesuai standar operasional prosedur (SOP). Namun polisi tak sependapat dengan hal itu.

Tidak terima atas putusan majelis hakim, seorang terdakwa kasus demo anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) mengamuk di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Dalam aksinya, terdakwa marah dan membanting kursi pesakitan yang didudukinya.