Ternyata petugas check in di Jakarta bisa semena-mena menutup konter check in tanpa mempedulikan peraturan Lion Air yang seharusnya berlaku. Atau ini salah satu cara untuk memperoleh penghasilan tambahan dikarenakan tiket murah.

Mungkin hal ini sudah biasa sehingga tidak perlu ditanggapi. Atau karena tiketnya murah maka Lion menganggap ini hal yang wajar. Semoga Lion lebih memperhatikan keluhan konsumen jika tidak ingin ditinggalkan konsumen.

Jelas ini 'penghinaan'. Bayangkan, penumpang yang sudah kecewa dibebankan untuk menyelesaikan masalah mereka. Jelas perlakuan ini adalah bukti buruknya pelayanan Citilink kepada konsumen. Buah dari amburadulnya manajemen Citilink.

Penerbangan dari dan ke Eropa berangsur-angsur pulih pasca ditutup akibat abu vulkanik gunung Eyjafjallajokull di Islandia. Pesawat Qantas pertama mendarat di Sydney setelah terbang dari London, Inggris.

Bukan snack yang kami inginkan sama sekali. Namun, 'kejelasan' dan 'arti' dari sebuah papan pengumuman mengingat ini 'harga diri' dan 'tanggung jawab' sebuah institusi. Baik itu maskapai ataupun departemen pemerintahan yang berwenang.

Alhasil, penerbangan selanjutnya tersebut ternyata delay 1 jam. Wah, pihak Lion yang tidak profesional ini melakukan arogansi, dan sekali lagi pelanggaran terhadap Undang-undang perlindungan konsumen yang saya sebutkan di atas.

Lalu jam 11.20 dari JW lounge ada pemberitahuan kalau penumpang pesawat ke Jambi disuruh masuk ke pesawat. Begitu di ruang tunggu saya melapor dan diterima oleh officer bernama Agus W. Saya dinyatakan ketinggalan pesawat.

Setelah ke gate ternyata info bohong. Pesawat belum datang dari Makassar. Jika memang pihak Batavia tidak mampu mengalihkan saya cukup berterus terang. Kembalikan uang saya karena pada saat itu masih ada waktu buat pindah ke maskapai lain.

Sangat disayangkan jika management Air Asia yang sudah terkenal bagus mendapatkan banyak penghargaan dan mampu menerbitkan buku yang sangat inspiratif tidak dapat memberikan solusi atas permasalahan customer seperti ini. Terima kasih.

Yang saya kecewa adalah sampai dua kali kehilangan barang di bagasi Bandara Soekarno Hatta. Berarti di bagasi Bandara Soekarno Hatta benar-benar tidak aman dan bukan staf atau petugas Bandara Internasional yang profesional.