DPRD DKI yang belum menyepakati RAPBD 2013 dianggap akan merepotkan kinerja Jokowi. Untuk itu, partai pengusung Jokowi-Ahok diminta untuk bekerja ekstra mendorong agar rancangan anggaran ini lebih cepat disetujui.

Mereka adalah anggota koalisi yang pada pemilihan kepala daerah Juli lalu mendukung Fauzi Bowo.

Partai Gerindra menilai DPRD DKI Jakarta seharusnya mendukung ajuan APBD 2013 yang disusun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Keberhasilan Jakarta juga merupakan keberhasilan seluruh fraksi di DPRD DKI.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik pandangan fraksi di DPR terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD DKI tahun anggaran 2013. Ahok senang anggota dewan mendukung program pembenahan Jakarta.

Nilai total Rancangan APBD 2013 sebesar Rp 45,86 triliun. Nilai ini lebih besar sekitar 13,32 persen dibanding nilai APBD Perubahan 2012 sebesar Rp41,35 triliun. Hal ini telah disampaikan Jokowi dalam sidang paripurna sehari sebelumnya.

Jokowi ingin rencana kebijakan pembatasan kendaraan dengan sistem nomor polisi (nopol) ganjil genap didukung warga Jakarta. Ia akan melakukan survei untuk mengetahui pro kontra aturan itu.

Aksi walk out anggota DPRD DKI Jakarta saat rapat membahas anggaran dinilai hanya sebatas dinamika. Tidak dipungkiri program-program nan fundamental Jokowi dan Ahok telah membuat anggota Dewan kaget.

Tersendatnya pembahasan KUA (Kebijakan Umum Anggaran) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) membuat ketidakpastian program Jokowi. Partai pendukung Jokowi, PDIP menilai tidak baik untuk warga Jakarta.

Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta melakukan aksi walk-out saat rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) DKI 2013 kemarin. Menurut Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana, hal itu hanya dinamika biasa.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyesalkan proses rapat anggaran yang berlangsung Kamis kemarin. Ahok menantang DPRD menggelar rapat anggaran terbuka dengan disiarkan langsung stasiun televisi agar warga Jakarta mengetahui yang sebenarnya terjadi.