Kalau dihitung sudah dua bulan lebih seharusnya mendapat kompensasi bunga. Sudah keluar uang karena tidak jadi berangkat dan dapet harga maskapai yang lain lebih mahal uang tidak juga dikembalikan. Habis pulsa banyak tapi tidak ditanggapi.

Bukan nasi kotak yang saya harap. Tapi, lebih keprofesionalisme airline. Menumpuk fleet pada satu bandara seperti Lion Air justru akan membawa bencana sendiri. Salah satu flight mengalami keterlambatan maka flight lain akan ikut terlambat.

Berhari-hari telepon tidak pernah dijawab. Lion tidak pernah menghubungi saya atas kehilangan bagasi tersebut. Mana tanggung jawab Lion. Sering delay hal yang wajar buat Lion. Apakah kehilangan bagasi akan menjadi hal yang wajar pula?

Untuk apa diumumkan dan ditawarkan membeli bagi para penumpang. Harga barang yang saya inginkan memang tidak mahal. Hanya Rp 80,000. Akan tetapi tidak sebanding dengan kekecewaan yang dialami oleh saya dan anak saya.

Saya sekeluarga berterima kasih atas ketidaknyamanan Air Asia (nomor penerbangan AK 380). Yang delay hampir 3 jam di dalam pesawat dan tetap nyaman untuk tidak memberikan kompensasi berupa air minum.

Saya heran mengapa tidak ditayangkan di televisi bandara atau announcement bandara bahwa GA 418 pindah gate ke F7. Ini tidak ada sama sekali. Kalau tidak percaya rekaman CCRV bisa membuktikan saya ada di sana. Di F4 bukan di mana-mana.

Jadwal pesawat saya yang seharusnya jam 12 tiba-tiba di-cancel karena alasan operasional. Untuk keamanan penumpang saya maklum kalau ada alasan tersebut. Namun, yang tidak masuk diakal adalah jadwalnya di pindah ke jam 19.

Pesawat Air Asia QZ 7517 rute Denpasar-Jakarta mengalami penundaan (delay) hingga 4 jam lebih di Bandara Ngurah Rai, Bali. Para penumpang pun masih menunggu dengan penuh ketidakpastian.

Penerbangan mungkin bisa delay. Tapi, ada beberapa hal sangat penting dan tidak bisa delay. Saran Kami terhadap Bandara Juanda agar mengatur jadwal dengan baik supaya waiting room dalam gate memiliki seat yang memadai.

Penerbangan maskapai Batavia Air jurusan Surabaya-Mataram mengalami penundaan selama 3 jam. Akibatnya, para penumpang tak terima dan terjadilah adu mulut di bandara.