Sorak-sorai teknologi Long Term Evolution (LTE) ramai di sejumlah negara. Sementara Indonesia, masih berkutat dengan 3G. Status trial baru dilekatkan untuk LTE. Namun jika dikembalikan pada kondisi yang ada, apa Indonesia sudah butuh LTE?

Sebagai teknologi komunikasi yang lebih canggih, Long Term Evolution (LTE) menjanjikan kecepatan data yang lebih ngebut. Lebih dari 200 operator di dunia pun sudah meluncurkan layanan LTE. Indonesia?

Sebagai tindak lanjut surat peringatan kepada Axis terkait aturan migrasi 3G di spektrum 2,1 GHz, Kementerian Komunikasi dan Informatika akhirnya mengambil tindakan tegas. 

Meski sudah mendapat surat peringatan pertama dari Kementerian Kominfo, Axis Telekom Indonesia menolak disebut gagal dalam memenuhi tenggat waktu untuk migrasi 3G di frekuensi 2.1 GHz.

Kementerian Kominfo telah melayangkan surat peringatan pertamanya atas kegagalan Axis Telekom Indonesia memenuhi tenggat waktu yang diberikan untuk memenuhi jadwal migrasi 3G di spektrum 2,1 GHz.

Sama seperti operator lainnya, Indosat juga mengalami tren yang sama saat libur Lebaran tahun ini dimana trafik voice call malah drop karena banyak pelanggan yang lebih memilih berkomunikasi melalui akses data dan SMS.

Proses migrasi 3G dari 12 blok yang ada di frekuensi 2,1 GHz, mengalami kendala. Axis Telekom Indonesia yang sejatinya menempati blok 11 dan 12, terganjal masalah interferensi.

Operator sudah diwanti-wanti Kementerian Kominfo untuk mengantisipasi lonjakan trafik selama musim mudik. Tak mau malu lantaran jaringannya tumbang, operator pun melakukan permak jaringan dan persiapan lainnya.

Kementerian Kominfo membentuk tiga kelompok kerja (pokja) untuk membahas rencana konsolidasi XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia. Kajian rekomendasi ini diperkirakan akan selesai Agustus mendatang.

Garuda Indonesia akan mulai mengkomersilkan akses internet nirkabel menggunakan Wifi di pesawatnya Agustus mendatang setelah sukses menguji coba layanan tersebut dalam rute penerbangan Jakarta-Jeddah.