IF, sudah 4 tahun bekerja sebagai kamerawan Global TV. Dia kini bekerja sebagai kamerawan studio setelah sebelumnya menjadi kamerawan infotainment.

Global TV sudah membenarkan kalau ada kamerawannya yang bernama IF. Namun, stasiun televisi yang tergabung dalam MNC Group itu meminta Mabes Polri bisa memberikan gambar IF.

Pihak Global TV memastikan jika IF, merupakan kamerawan studio, bukan kamerawan peliputan berita. Karena pekerjaannya di studio itu, tidak memungkinkan dia berhubungan dengan media asing.

Orang-orang dekat IF kaget bukan main saat tahu rekannya ditangkap polisi karena dugaan kasus terorisme. Alasannya, IF tak pernah terlibat dalam golongan Islam radikal, bahkan kesehariannya dia cenderung sekuler.

Seorang kamerawan stasiun televisi Global TV dikabarkan ikut ditangkap oleh Densus 88 terkait kasus teror bom. Pihak Global TV langsung mengklarifikasi berita tersebut ke Mabes Polri.

Proses hukum terhadap Ahmad Dhani terkait dugaan tindak kekerasan dan perampasan kamera milik wartawan Global TV masih berjalan. Meski demikian, pihak Global TV tidak akan memboikot Dhani untuk tampil di stasiun TV tersebut.

Masih maraknya pembajakan siaran TV kabel di wilayah Batam membuat Polda Kepulauan Riau dan Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) terus menggelar sweeping lanjutan.

Bapepam-LK meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendesak PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memperbarui status kepemilikan atas PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia (TPI/MNC TV).

Upaya penegakan hukum atas pembajakan siaran televisi berbayar terus berlanjut. Belum lama ini, jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, melakukan penyegelan dan menyita peralatan siaran milik sebuah TV kabel di Balikpapan.

KPI resmi melaporkan Hary Tanoesoedibjo ke Mabes Polri terkait penayangan program 'Silet'. Kubu MNC pun menuduh tindakan KPI ini tidak ubahnya seperti kelakuan Departemen Penerangan (Deppen) zaman Orde Baru dulu.