Posisi parpol di tiga besar hasil hitung cepat yakni PDI Perjuangan, Golkar dan Gerindra masih belum aman. Mereka harus mencari parpol koalisi untuk melengkapi syarat pengajuan capres-cawapres di Pilpres mendatang.

Terkait koalisi, menurut Ical bisa tak harus dibentuk sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden. Namun juga bisa dibentuk setelah presiden dan wakil presiden terpilih.

Peluang koalisi antara PDIP dan Golkar pasca pileg kemarin terbuka jelang pilpres. Koalisi PDIP dan Golkar diyakini akan memperkuat tidak hanya pemerintahan, tapi juga parlemen. Bagaimana tanggapan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie?

Ketum Golkar Aburizal Bakrie menegaskan tak akan berkoalisi dengan PDIP untuk Pilpres 2014. Sebab, Ical tak mau mengalah menjadi cawapres bagi capres PDIP.

"Pencapaian terburuk kami adalah mempertahankan suara sebesar Pemilu 2009 (7,8 persen)," kata Anis Matta, Presiden PKS.

Puan menegaskan kader partainya solid berusaha mencapai target perolehan suara PDIP.

Sejumlah hitung cepat (quick count) menunjukkan bahwa Partai Gerindra mencapai angka 11% dalam Pileg 2014. Meski belum mencapai target yaitu di atas 20%, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap yakin tak ada yang menghalangi niatnya untuk jadi capres.

Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengaku, perolehan hasil suara partainya tidak sesuai harapan. Berdasarkan hasil exit poll dan quick count dari berbagai lembaga survey, posisi Golkar berada di kisaran 14-15 %.

Pencapresan Gubernur DKI Jokowi tak mendongkrak suara PDIP secara signifikan. Apa yang salah?

Hasil penghitungan cepat di berbagai survei masih terus berlangsung. Sementara, PDIP belum menembus angka 20 persen. Meski begitu, Ketua Bapilu PDIP, Puan Maharani, masih punya optimisme tinggi.