Fenomena badai kilat tanpa suara terjadi di Subang. Kilatan cahaya terus terjadi selama satu jam. Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena ini terkait dengan aktivitas awan cumulonimbus.

Banyak traveler bilang, kalau penerbangan pesawat berbahaya saat musim hujan. Namun nyatanya, penerbangan pesawat juga berbahaya saat musim kemarau. Berikut, penjabarannya dari LAPAN Bandung.

Pesawat AirAsia QZ 8501 hingga kini masih dalam pencarian. Cuaca yang buruk, disinyalir jadi salah satu faktor hilangnya pesawat yang menampung 162 penumpang itu. Memangnya, seberapa besar faktor cuaca mempengaruhi penerbangan pesawat?

Salah satu faktor yang diduga terkait hilangnya AirAsia QZ 8501, adalah awan cumulonimbus. Awan ini memang menjadi yang ditakutkan para pilot. Traveler pun sebenarnya bisa melihat ciri-cirinya dengan mata telanjang dan mengetahui bahayanya.

Pesawat Airbus A320-200 milik AirAsia dengan flight number QZ8501 hilang kontak diduga antara Tanjung Pandan dan Pontianak. Penyebab hilangnya pesawat sama misteriusnya dengan posisi pesawat saat ini.

Ada beberapa informasi fakta yang berubah yang berkaitan dengan hilangnya AirAsia QZ8501. Dalam suasana bencana, perubahan informasi ini memang menjadi keniscayaan.

detikcom melaporkan secara update dari waktu ke waktu mengenai proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Berikut adalah laporan lengkap upaya pencarian pesawat di hari kedua.

LAPAN mengerahkan sembilan satelit untuk membantu mencari AirAsia yang hilang. Pengaktifan satelit diharapkan dapat memberi titik terang keberadaan pesawat QZ8501.

LAPAN dan BMKG mengungkap ada awan cumulonimbus yang tinggi dan luas saat AirAsia QZ8501 hilang kontak. Memang tak ada pilihan lain bagi sang pilot untuk menghindari awan petir ini.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga turut membantu mencari AirAsia QZ8510 yang hilang pada Minggu (28/12/2014). LAPAN akan memanfaatkan teknologi satelit mencari pesawat yang hilang.