Satu kenangan yang berbekas di hati aktor senior Slamet Rahardjo mengenai sosok WS Rendra. Menurut Slamet, sang Burung Merak pernah memarahinya sebelum bertemu ajal.

Sahabat memberikan kesan-kesan terakhirnya untuk WS Rendra. Termasuk sahabat Si Burung Merak, Jose Rizal Manua. Jose membacakan puisi Rendra dengan lantang.

Tribute to Rendra. Acara itu akan dipersembahkan untuk mengenang jasa-jasa penyair Wahyu Sulaiman Rendra atau WS Rendra di bidang seni dan budaya. Puisi-puisi WS Rendra pun akan dibacakan.

Almarhum WS Rendra bukan hanya dikenal sebagai penyair dan budayawan. Sang Burung Merak semasa hidupnya juga dikenal gigih memperjuangkan hak-hak kaum tertindas dan fakir miskin. Tak heran jika penyair Putu Wijaya menjulukinya 'Pahlawan Orang Miskin.

Sahabat akan selalu sehati. Begitulah ungkapan yang sepertinya pantas disandang oleh dua sahabat seprofesi, Mbah Surip dan WS Rendra. Saat menjelang tutup usia, keduanya mengungkapkan kata cinta.

Selain seniman dan budayawan, WS Rendra juga dikenal sebagai aktivis yang gemar demonstrasi. Hingga tahun 90-an, pria yang dijuluki Si Burung Merak itu masih sering turun ke jalan.

Orang hebat selalu menjadi panutan. Almarhum WS Rendra bisa dikategorikan orang hebat. Salah satu buktinya Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI, Jero Wacik mengaku terang-terangan sering meniru gaya berpuisi Rendra.

Untuk menjaga kesehatannya, WS Rendra ternyata kerap menggunakan formula tempe. Namun setengah tahun belakangan Rendra malah stop berlangganan. Seperti firasat bagi orang dekatnya.

Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie melayat budayawan WS Rendra. Jimly merasa berutang pada Rendra karena belum sempat membantu mensponsori gelar honoris causa bidang hukum tata negara adat.

'Si Burung Merak', begitulah julukan penyair lintas generasi, Willibrordus Surendra Broto Rendra alias WS Rendra. Bagaimana kisah julukan Si Burung Merak itu muncul? Kisah ini bermula di Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta.