Telkomsel telah menyatakan keberatan terhadap kebijakan baru interkoneksi. Jika menemui jalan buntu, mereka sudah memiliki sejumlah 'amunisi'. Apa itu?
Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah menegaskan rasa ketidakpuasannya terkait kebijakan tarif baru interkoneksi yang rata-rata turun 26% untuk 18 skema panggilan.
Dari data pembangunan jaringan broadband operator dalam 7 tahun terakhir, jumlah BTS yang dibangun XL lebih sedikit ketimbang Telkomsel dan Indosat. Kenapa?
Bagi orang awam, interkoneksi mungkin sulit dipahami meski dinyatakan akan terjadi penurunan biaya 26% untuk 18 skema panggilan telepon tetap dan seluler.
Langkah pemerintah menetapkan pola biaya interkoneksi secara simetris yang besarannya sama untuk semua operator dipertanyakan oleh pengamat dan Komisi I DPR RI.
Tarif interkoneksi dipastikan turun rata-rata 26% untuk 18 skenario panggilan dari layanan seluler dan telepon tetap. Penurunan ini dianggap terlalu dipaksakan.
Indosat sejatinya tak perlu menabuh genderang perang kepada Telkomsel. Apalagi secara terbuka mengajak operator lain, sehingga membuat industri tak kondusif.
Di industri telekomunikasi, ada yang berbeda dengan musim mudik tahun 2016 ini. Pada momentum inilah performa jaringan 4G LTE operator benar-benar diuji.