Lembag Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan terdapat dua calon investor yang memenuhi persyaratan adminstratif untuk mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk (eks Bank Century).

Pemerintah akhirnya memutuskan menaikkan BI Rate 50 basis point dari 6 persen menjadi 6,5 persen lewat rapat Dewan Gubernur kemarin. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi laju inflasi yang menguat.

Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya memenuhi panggilan tim pengawas kasus bailout Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat, hari ini. Komisi itu hanya diwakili oleh Ketua KPK Abraham Samad. Tapi rapat itu yang dipimpin Pramono Anung itu berlangsung tertutup.

Masih ingat cerita kontroversial 'Bang Maman dari Kali Pasir' dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kelas 2 SD? LKS itu dipersoalkan karena mengandung kata 'istri simpanan'. Kini, pengadaan LKS disertakan dalam paket buku gratis untuk Kurikulum 2013.

KPK memenuhi panggilan Timwas Century DPR untuk melaporkan perkembangan penanganan kasus. KPK dan Timwas fokus pada penentuan besaran kerugian negara dalam bailout senilai Rp 6,7 triliun itu. 

Pihak Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaget dengan gembar-gembor investor asal Pulau Mauritius yang berniat membeli PT Bank Mutiara Tbk (eks Bank Century).

Investor keuangan dari Pulau Mauritius, Weston International Capital Limited (WICL) berencana membeli PT Bank Mutiara Tbk (eks Bank Century).

Pihak Bank Mutiara bersikukuh tidak akan memenuhi tagihan itu, selain karena dana Bank Mutiara adalah milik negara, juga karena seharusnya aset tersebut sudah disita oleh negara.

Mengkuti suku bunga acuan Bank Indonesia yaitu BI Rate yang naik 6%, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ikut menaikkan tingkat suku bunga penjaminan simpanan.

Rapat Timwas Century dengan KPK berlangsung memanas karena aksi PKS yang banyak mengkritik KPK. Padahal, seluruh fraksi tak mempersoalkan apa yang PKS lontarkan kepada KPK.