Demi membiayai proyek pembangunan jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut JaKa2LaDeMa (Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram), Telkom meminjam dana segar sebesar US$ 60 juta ke Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi broadband di Indonesia dinilai masih belum merata. Padahal menurut Menkominfo, pembangunan infrastruktur merupakan langkah penting untuk meningkatkan persentase penggunaan telekomunikasi

Indosat mulai mengoperasikan secara komersil kabel serat optik bawah laut sepanjang 1300 kilometer yang dibangun sejak Februari 2008 lalu di sepanjang Jawa, Kalimantan, Batam, hingga Singapura (Jakabare).

Pasar bisnis jasa sambungan langsung internasional (SLI) yang diproyeksi mencapai Rp 3 triliun dalam setahun, pada paruh pertama 2009 ini telah dikuasai Telkom dengan total penetrasi mencapai 42% lewat saluran teknologi Clear Channel dan Voice over Internet Protocol (VoIP).

Moratel membangun serat optik untuk saluran komunikasi kabel laut. Jaringan ini menghubungkan Indonesia dengan akses internasional lewat sentra gerbang selain Singapura.

April 2009, pemerintah menjanjikan adanya penurunan tarif internet. Menjelang 1 April 2009, prediksi tingkat penurunan yang diingkan regulator pun muncul. Seberapa besar?

Indonesia menjajaki kemungkinan untuk menarik kabel serat optik langsung dari Korea Selatan untuk jalur backbone internasional. Peluang kerjasama ini juga dibuka seluas-luasnya dengan negara lain.

Telkom menggandeng konsorsium Fujitsu-NSW membangun backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram.

Pemerintah menyiapkan tiga skema alternatif jika akhirnya megaproyek Palapa Ring terganggu akibat terbatasnya penyedia jaringan dan mundurnya anggota konsorsium. Apa saja?

Indosat mulai membangun jaringan sistim komunikasi kabel laut (SKKL) sepanjang 1.300 kilometer yang menghubungkan pulau Jawa, Kalimantan, Batam, hingga Singapura.