Wabah virus Ebola yang mengancam Afrika Barat telah menjadi perhatian seluruh warga dunia. Berdasarkan data dari WHO, virus ini telah membunuh sekitar 729 warga Afrika.

Meningkatnya angka infeksi HIV di Indonesia bukan lantas harus ditanggapi sebagai hal yang buruk. Bahkan, peningkatan tersebut justru bisa dilihat sebagai tanda kemajuan.

Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono mendapat penghargaan Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak Indonesia 2014 dari LKBN Antara. Ibu Ani dinilai telah bekerja keras meningkatkan kecerdasan anak Indonesia.

Dengan tujuan membantu pengentasan malaria, peneliti di Amerika menemukan hal baru dari parasit protoza plasmodium penyebab malaria.

Ikan gupi atau ikan cere atau ‘gambusia' diperkenalkan di Australia lebih dari 100 tahun yang lalu untuk melawan malaria. Namun kini, populasi ikan itu mengganggu ekosistem sehingga akan dibasmi.

Salah satu risiko hidup di negara tropis seperti Indonesia adalah siap digigit nyamuk. Apalagi saat musim kemarau tiba. Nyamuk merupakan hewan kecil yang berbahaya karena dapat menimbulkan bermacam penyakit.

Menurut World Health Organization (WHO), Virus Ebola pertama kali ditemukan di sungai Ebola di Congo saat pandemi pertama terjadi, tahun 1976. Ebola sendiri adalah virus yang menyerang organ, menyebabkan demam dan pendarahan.

Hampir semua orang berpendapat bahwa nyamuk adalah hewan yang cukup 'mengganggu'. Mereka menusuk dan mengisap darah, kemudian menimbulkan efek gatal dan beberapa risiko penyakit seperti malaria dan demam berdarah.

Penyakit ini Ebola yang menyebar di Afrika menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Meskipun belum ada kasus di Indonesia, masyarakat diimbau tetap memperhatikan penjelasan dari Kemenkes.

Selain malaria yang disebut-sebut sebagai bahaya penyakit endemis di Brazil, kini para fans bola internasional yang menonton langsung di Brazil juga harus memikirkan bahaya serangan virus polio.