"Di pengadilan tinggi mereka tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah seperti yang dituduhkan selama ini. Berarti ada keraguan yang beralasan bagi majelis hakim bahwa mereka bersalah, in dubio pro reo," kata pengacara publik LBH Nelson Nikodemus Simamora.

Andro dan Nurdin, dua terdakwa dugaan pembunuhan Dicky Maulana (20) menghadapi vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Kedua terdakwa divonis hukuman penjara 7 tahun.

"JPU menggunakan BAP polisi dalam membuat tuntutan sekaligus mengabaikan fakta di persidangan yang bertentangan 180 derajat dari BAP maupun surat dakwaan," ujar kuasa hukum terdakwa Andro dan Nurdin dari LBH, Johanes Gea.

Empat terpidana kasus pembunuhan pengamen Cipulir merasa tak terima dengan vonis yang dijatuhkan majelis hakim. Mereka pun sepakat melaporkan tiga hakim PN Jakarta Selatan ke Komisi Yudisial (KY).

Sidang dengan agenda tanggapan atas pledoi (replik) terhadap terdakwa Andro dan Nurdin dalam kasus pembunuhan Dicky Maulana Juni lalu digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

"Inilah perkataan yang sebenarnya Pak Hakim. Saya mengakui itu di BAP karena tidak tahan pukulan dan semua BAP itu karena diarahkan polisi dan semua itu tidak benar," tegas Andro.

Setelah sukses menggelar Honda Fiesta 2013 di lebih dari 20 kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara, PT. Astra Honda Motor bekerja sama dengan International Tbk – Honda Sales Operation

Andro dan Nurdin, dua orang terdakwa kasus dugaan pembunuhan Dicky Maulana di kolong Jembatan Cipulir, 30 Juni 2013 lalu, dituntut jaksa dengan ancaman hukuman penjara selama 13 tahun siang tadi. Kuasa hukum kedua terdakwa, Johanes Gea akan mengajukan pledoi pada persidangan selanjutnya.

Andro dan Nurdin, dua orang terdakwa kasus dugaan pembunuhan Dicky Maulana di kolong Jembatan Cipulir, 30 Juni 2013 lalu akan menghadapi tuntutan dari jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) siang ini.

Sidang kasus pembunuhan pengamen Cipulir dengan terdakwa Andro dan Nurdin kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam persidangan, saksi mengaku memberikan keterangan untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam kondisi tertekan.