BI menilai kejatuhan pasar saham dalam negeri hari ini masih bersifat spekulasi yang dipicu oleh adanya isu soal ekonomi AS yang terancam mengalami resesi.
Komite Ekonomi Nasional (KEN) memonitor secara ketat kondisi ekonomi di dalam negeri dalam satu hingga dua pekan ke depan terkait situasi global yang belum menentu seperti sekarang ini.
IHSG mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan koreksi tajam hingga 200 poin. Kekhawatiran melambatnya ekonomi global memicu investor ambil untung berbarengan dengan amblesnya bursa regional.
Meksi IHSG turun tajam, pemerintah optimis ekonomi Indonesia belum terganggu. Anjloknya IHSG hanya karena adanya kekhawatiran terhadap perekonomian AS dan Eropa.
BI memandang gejolak pasar finansial yang terjadi hari ini bersifat sementara. Bank sentral meminta investor tetap tenang karena nilai tukar rupiah masih relatif kuat dan stabil.