Bulan Ramadhan menjadi saat paling tepat untuk merenungkan kembali berbagai hal, baik yang menyangkut diri kita sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial.

Selain menggelar rekonstruksi di MNC Tower dan rumah makan Padang di Tebet, KPK juga akan menggelar reka ulang di Hotel Harris Jaksel. Reka ulang ini untuk memastikan adanya peran para pemeriksa pajak Bhakti Investama.

Mantan DGS BI Miranda Swaray Gultom akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, hari ini. Miranda dijerat dakwaaan penyuapan dan terancam hukuman 5 tahun penjara.

KPK menangkap petugas bea cukai berinisial W serta warga negara Amerika Serikat yang memberikan uang sekitar Rp 150 juta. Selain menduga pemberian itu terkait perkara suap atau gratifiksi, KPK juga mengendus upaya tersebut merupakan bentuk pemerasan.

Pengacara Neneng Sri Wahyuni, Elza Syarief, menegaskan kliennya tidak mengenal 2 warga negara Malaysia yang diduga terlibat dalam pelarian Neneng selama menjadi buronan. Kedua WN Malaysia bernama Hasan Bin Khusi dan R Azmi Bin Muhamad Yusof juga telah jadi tersangka.

KPK mulai mengusut kasus suap pegawai pajak yang menjerat Tommy Hindratno ke arah Ditjen Pajak. Penyidik KPK memanggil empat orang pegawai pajak dari kantor pusat Jakarta.

Jika tak keburu ditangkap KPK, Tommy diduga akan menyerahkan uang Rp 280 juta ke sejumlah orang pemeriksa pajak yang sudah menunggunya.

Kasus cek pelawat akhirnya sampai juga pada Miranda Gultom. Hampir 3 tahun, setelah diletupkan mantan anggota DPR Agus Condro, kasus ini pun menyeret sang mantan Deputi Gubernur Senior BI itu.

Perlu waktu 5 bulan bagi KPK untuk menahan Miranda Gultom setelah penetapan sebagai tersangka pada Januari 2012 lalu. Di masa perjalanan ini, banyak gonjang-ganjing yang menerpa KPK.

Miranda Swaray Gultom akhirnya resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Miranda dijerat pidana terkait kasus suap pemilihan dirinya selaku deputi gubernur senior (DGS) BI pada 2004 lalu.