Ahli waris makam Mbah Priok dan PT Pelindo II mencapai kesepakatan terkait sengketa lahan yang berujung bentrokan berdarah.

Mediasi yang dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta, PT Pelindo II dan ahli waris, menemui titik terang. PT Pelindo II menyanggupi segala permintaan ahli waris yang diwakilkan kepada Ketua FPI Habib Rizieq.

Pemprov DKI Jakarta tidak akan menggusur pemakaman Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok. PT Pelindo II yang bersengketa dengan warga di areal pemakaman itu pun menyetujui.

Proses mediasi antara pihak PT Pelindo, Pemprov DKI Jakarta dan ahli waris telah dimulai. Acara dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Gubernur Fauzi Bowo tidak ikut dalam mediasi tersebut.

Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) turun tangan unuk menyelesaikan sengketa lahan pemakaman Mbah Priok di Tanjung Priok. BPN telah mengirim tim kajian mengenai makam Mbah Priok di Koja Tanjung Priok terkait PT Pelindo II.

Pengadilan Negeri Jakarta Utara memenangkan PT Pelindo II terhadap sengketa tanah di mana petilasan makam Mbah Priok berada. Namun perusahaan itu tidak boleh sewenang-wenang dengan hanya memberi ruang 100 meter persegi untuk petilasan itu.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta Direktur Utama PT Pelindo II R.J. Lino kembali ke tanah air hari ini juga. Saat ini, Lino sedang berada di luar negeri dalam kunjungan bisnis.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggelar mediasi dengan pihak ahli waris makam Mbah Priok di Balaikota. Namun, mediasi diundur lagi dari semula pukul 14.00 menjadi pukul 16.00 WIB.

Ratusan warga masih menonton puluhan bangkai mobil di depan kantor PT Pelindo II (Terminal Peti Kemas Koja). Tidak ada aparat keamanan, baik Satpol PP, polisi maupun personel TNI, yang terlihat.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggelar mediasi dengan pihak ahli waris Makam Mbah Priok siang nanti. Mediasi tersebut juga turut mengundang Forum Ulama Habaib, Polda Metro Jaya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pihak PT Pelindo II.