BI menggelontorkan beberapa kali bailout ke Bank Century dengan total angka Rp 6,7 triliun. Seharusnya, BI memastikan terlebih dahulu besaran angka pemberian bailout sehingga tak perlu melakukan penambahan lagi.

Hakim anggota Annas Mustaqim menyelipkan pertanyaan mengenai pendapat mantan GubernurBI Boediono soal keputusan KSSK yang menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik sehingga dibutuhkan bailout. Boediono menegaskan keputusan KSSK benar.

Jaksa penuntut umum KPK memperdengarkan 5 rekaman rapat dewan gubernur (RDG) BI terkait pembahasan rencana pemberian FPJP. RDG pada November 2005, banyak membicarakan aturan syarat pemberian FPJP yang diatur dalam Peraturan BI (PBI).

Mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono menyebut membengkaknya besaran dana PMS ke Bank Century. Perubahan besaran PMS disebut terjadi atas perhitungan kebutuhan likuiditas bank.

Mantan Wapres Jusuf Kalla menyebut kucuran dana talangan (bailout) total Rp 6,7 triliun menyalahi aturan. Sebab pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya mengatur pinjaman terbatas sebesar Rp 2 miliar.

Tambahan modal yang dilakukan LPS selaku pemegang saham sudah melalui prosedur. Artinya, tidak ada kejanggalan suntikan modal kepada eks Bank Century tersebut.

Mantan Menkeu yang juga sempat menjabat sebagai Ketua KSSK, Sri Mulyani, mengaku siap bertanggungjawab atas pengambilan keputusan Bank Century merupakan bank gagal berdampak sistemik.

LPS selaku pemegang saham Bank Mutiara masih terus mencari calon investor untuk bisa mengambil alih kepemilikan eks Bank Century tersebut.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjuk Maryono sebagai Direktur Utama Bank Century setelah bank itu dianggap gagal berdampak sistemik. Padahal, Maryono tidak tahu apa-apa permasalahan yang ada di bank tersebut.

Simpanan nasabah-nasabah kaya yang jumlahnya di atas Rp 5 miliar di perbankan naik 0,5% dalam sebulan selama Februari 2014.