Dasar hukum yang PT Pelindo II gunakan untuk mengambil alih lahan makam Mbah Priok diragukan keasliannya. Sebab SKPT 847/1999 ternyata tidak terdaftar di Kantor BPN Jakarta Utara.

Komnas HAM memeriksa Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta. Pemeriksaan itu terkait rusuh di makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, pekan lalu (14/4).

Peristiwa kerusuhan pada saat eksekusi penertiban makam Mbah Priuk, Koja, Jakarta Utara, sudah diprediksi. Sebelum eksekusi sudah dilakukan rapat-rapat pembahasan yang dihadiri oleh berbagai pihak berwenang.

Komnas HAM sempat melayangkan surat permohonan penundaan eksekusi penertiban makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, kepada Pemrpov DKI Jakarta. Namun, surat permohonan tersebut tidak digubris oleh Pemprov DKI.

Posisi Haryanto Badjuri sebagai Kepala Satpol PP dianggap paling bertanggung jawab atas bentrok di makam Mbah Priok yang menewaskan 3 anggotanya. Namun polisi  belum akan memeriksa pria yang kini dinonaktifkan dari jabatannya itu.

TPF kasus bentrokan berdarah di makam Mbah Priok bentukan DPRD DKI Jakarta akan meminta keterangan pihak PT Pelindo II terkait dugaan isu mengalirkan  uang Rp 11 miliar kepada Satpol PP. PT Pelindo sebelumnya sudah menyangkal isu itu.

DPRD DKI menuding polisi melakukan pembiaran terjadinya kerusuhan di sekitar makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Hal ini merupakan hasil kesimpulan sementara atas pemeriksaan yang dilakukan oleh TPF Kasus Priok.

Pelindo II menyiapkan dana investasi hingga Rp 12 triliun untuk 3 tahun ke depan. Dana itu antara lain akan digunakan untuk mengembangkan pelabuhan Ancol dan pelabuhan batubara di Sumsel.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Dewan Komisaris PT Pelindo II sudah menyetujui perseroan akan menganggarkan dana minimal Rp 1 miliar untuk merenovasi makam Mbah Priok. Dananya akan diambil dari kas internal PT Pelindo II.

Pelindo II berniat merenovasi lahan sekitar makam Mbah Priok agar sesuai standar pelabuhan internasional. Perseroan berani melakukan hal itu karena Makam Mbah Priok sudah dipindahkan sejak tahun 1999 lalu.