Kerusakan lingkungan di Jawa Barat akibat industri cukup parah. Sebanyak 25 aliran sungai di Jabar dinyatakan kritis. Hal itu mengancam produksi pangan, ketersediaan air bersih dan kualitas hidup warga Jabar.

Sungai Gangga telah lama disucikan oleh masyarakat pemuja agama Hindu di India. Berbagai aktivitas pun tumplek-blek dilakukan masyarakat di sungai ini, antara lain mandi. Termasuk ratusan anak yang sengaja mengikuti latihan renang di sungai berumur ribuan tahun ini.

Jokowi-JK dalam menciptakan kedaulatan pangan tak hanya menawarkan pengurangan laju impor pangan. Mereka juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan para petani agar tidak miskin.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat dari 53 sungai di Indonesia yang disurvei, sebanyak 76% dalam keadaan tercemar, sehingga membuat produksi air minum dari sungai kian mahal.

Bengawan Solo akan menjadi obyek penderita akibat ulah para pencemar lingkungan. Setiap hari, sungai terpanjang di Pulau Jawa itu terus dijadikan tempat pembuangan lumpur tinja.

Sumur minyak milik PT Petro Selat di Blok Selan Panjang, Riau mengalami kebocoran. Bocornya sumur tersebut mengeluarkan semburan lumpur setinggi 10 meter.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengunjungi lokasi pabrik PT Kahatex di Jalan Raya Rancaekek. Deddy menegur pihak pabrik soal pembangunan yang menutupi aliran Sungai Cikijing.

Sebanyak tiga perusahaan tekstil di Bandung terindikasi mencemari lingkungan. Polisi telah menetapkan Direktur PT DPL sebagai tersangka. Sementara dugaan keterlibatan pihak PT UBK dan PT HTI masih diperiksa dan diselidiki.

Dit Tipiter Bareskrim Polri, menetapkan Direktur PT Daya Pratama Lestari (DPL) menjadi tersangka dalam kasus pencemaran lingkungan. Perusahaan yang bergerak di bidang tekstil di Kabupaten Bandung.

Kondisi Sungai Bengawan Solo saat ini memprihatinkan karena banyak ulah masyarakat setempat yang merusak sungai terpanjang di Indonesia itu. Hal ini dikatakan Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Solo, Supriyadi.