KPU memutakhirkan untuk terakhir kalinya jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pileg 2014 menjadi 185 juta pemilih. Dalam data itu, rupanya ada sebanyak 202.346 yang tidak memenuhi syarat salahsatunya diketahui anggota TNI/Polri.

Komisi Pemilihan Umum menyatakan ada 789.748 yang tidak bisa memenuhi syarat untuk ikut Pemilu karena berbagai penyebab seperti meninggal dunia, pindah domisili, hingga tidak dikenal identitasnya.

Jumlah daftar pemilih tetap terus mengalami perubahan sejak ditetapkan KPU sebesar 186 juta pada November 2013 lalu. Hari ini KPU untuk terakhir kalinya menetapkan kembali DPT dengan jumlah berubah sudah menjadi 185 juta.

Sebanyak 2.415 pemilih di Jabar masih memiliki NIK invalid. Meski begitu mereka masih tetap bisa memberikan suaranya karena masuk dalam DPT Pemilu 2014. KPU Jabar akan melaporkan hal ini ke KPU pusat.

Q: Soal Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bagaimana update DPT usai rapat dengan parpol dan Bawaslu siang tadi?

Permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tak juga selesai, padahal pemilu tinggal 3 minggu lagi. KPU hingga saat ini masih menyisakan 400 ribu DPT yang tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani mempertanyakan kesiapan KPU dalam pengadaan logistik Pemilu Legislatif 2014. Dia mengimbau KPU memilih logistik terbaik untuk Pemilu 2014.

Jumlah surat suara yang dicetak oleh KPU untuk Pemilu Legislatif 9 April 2014, mengalami kelebihan karena angka daftar pemilih tetap (DPT) berkurang. Terhadap kelebihan ini, Bawaslu menilai tak bisa serta merta dimusnahkan.

KPU RI hari ini mengumpulkan seluruh KPU provinsi untuk mengecek perkembangan surat suara Pemilu 2014. Komisioner KPU Arief Budiman mengatakan secara nasional 70% proses cetak dan distribusi sudah selesai.

Partai Gerindra akan terus mempertanyakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah. Namun permasalahan DPT tidak menggoyahkan keyakinan Gerindra menatap Pemilu 2014.