Kebijakan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang memberlakukan beban bea masuk atas hak distribusi film impor hingga Hollywood ogah tayangkan filmnya di Indonesia dipandang sinis. Namun itu tidak terlalu masalah, asalkan alokasi pajak tersebut jelas.

Anggapan film Hollywood lah yang menggairahkan perkembangan film Indonesia ditampik oleh Sutradara Hanung Bramantyo. Film Indonesia bergairah karena sineas lokal, bukan karena film Hollywood.

Sisi positif tidak diedarkannya film asing ke Indonesia adalah membuka peluang lebih untuk eksistensi film Indonesia. Namun pertanyaannya, apakah senias Indonesia bisa mengisi kekosongan layar bioskop yang sebelumnya diisi oleh film asing?

Dampak negatif akan timbul jika distributor film asing berhenti mengirim film Hollywood, Mandarin, Eropa, dan India ke Indonesia. Bisa jadi konsumsi VCD atau DVD bajakan akan meningkat.

Belum lama ini, sutradara Hanung Bramantyo bertemu Adjie Massaid secara tak sengaja di Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu, Adjie pun sempat minta peran kepada Hanung.

'?' adalah film ketiga dari Hanung yang merupakan produksi sendiri tanpa menggandeng PH besar. Sebelumnya suami Zaskia Adya Mecca itu telah memproduksi 'Queen Bee' dan 'Menembus Impian' lewat PH Dapur Film.

Program musik 'DahSyat' RCTI kembali memberikan penghargaan untuk musisi Indonesia lewat 'DahSyatnya Award 2011'. Kali ini hajatan Olga Syahputra dan Raffi Ahmad itu mengusung tema 'Unlimited'.

Aktris Happy Salma harus berprofesi sebagai pelacur di film televisi arahan sutradara Hanung Bramantyo. Happy pun mengaku tidak takut punya imej buruk gara-gara perannya tersebut.

Sutradara Hanung Bramantyo sukses membuat film bertema dakwah di 'Ayat-Ayat Cinta' dan 'Sang Pencerah'. Kini sutradara berusia 35 tahun itu akan menggarap sinetron dengan tema yang sama.

Menjelang akhir 2010, pemberitaan selebriti agak tertutup dengan euforia Piala AFF. Namun beberapa kehebohan di dunia yang tak pernah sepi ini sempat mengemuka.