Upaya deradikalisasi para mantan narapidana teroris membutuhkan peran masyarakat. Selama ini kesulitan terbesar bagi mereka yang pernah ditahan karena kasus terorisme adalah masyarakat tidak menerima mereka.

Penyergapan yang kita saksikan di televisi lebih menyerupai drama yang direncanakan. Apa yang diberitakan adalah informasi 'siap saji' yang tidak terlacak asal-usulnya. Situasi ini berpotensi menyuburkan kecurigaan sosial.

Tim Densus 88 Mabes Polri bekerjasama dengan Ditjen PAS Kemenkum HAM baru saja memindahkan 2 terpidana mati teroris ke LP Nusakambangan. Mereka sebelumnya sempat mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur.

Sel tahanan Komjen Pol Susno Duadji berada di Blok B4 Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Suasana di dalam sel cukup sempit. Lampu ruangan yang redup menambah suasana sepi.

Lama tak ada kabar dari tersangka teroris Mas Selamat Kastari. Kini Polisi Diraja Malaysia yang menahan Kastari sejak tahun lalu, angkat bicara. Kastari ternyata sudah menyiapkan aksi di Singapura dan Malaysia, namun gagal karena bantuan dari Indonesia batal datang.

Tim Pengacara Muslim bersama simpatisan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) akan kembali menyambangi Mabes Polri. Amir JAT, Abu Bakar Ba'asyir, kemungkinan akan ikut bersama rombongan.

TPM dan beberapa anggota JAT mendatangi Mabes Polri untuk bertemu dengan Kadensus 88. Mereka ingin menanyakan alasan di balik penangkapan 12 orang dengan tuduhan terorisme oleh Densus.

Internet terbukti digunakan untuk berkoordinasi oleh komputer Al-Qaeda di Afghanistan. Itu baru satu hal yang dilakukan teroris di dunia cyber. Mau tahu ancaman lainnya yang siap mengintai?

Pimpinan DPR RI mendukung langkah Hamas dalam memperjuangkan hak-hak warga Palestina melalui lobi internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Anis Matta saat menerima delegasi Hamas.

Tanjung Priok berdarah. Ini untuk kali kedua. Jika di masa Orde Baru yang melakukan 'pembantaian' adalah tentara, kini Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) yang arogan terkena getahnya.