Turunnya nilai emisi penerbitan saham perdana atau IPO, selain disebabkan kondisi market fluktuatif, juga terdorong minimnya perusahaan berkala besar yang berpartisipasi.

Nilai emisi IPO sepanjang 2011 diprediksi merosot. Tahun ini diperkirakan hanya Rp 19,628 triliun, turun 40,56% dari pencapaian 2010 Rp 27,591 triliun.

Besar harapan target 25 emiten baru yang mencatatkan saham perdana di 2011 akan tercapai. BEI masih menantikan listing Greenwood Sejahtera dan Saranacentral Bajatama.

Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berencana menerbitkan obligasi dengan skema penawaran berkelanjutan bernilai Rp 10,5 triliun.

Greenwood Sejahtera siap IPO dengan jumlah lembar saham yang dilepas ke publik sebanyak 13.338.500.000 lembar. Tergat listing perseroan pada Desember 2011.

Masih ada tujuh calon emiten yang segera mencatatkan saham perdananya dalam empat bulan ke depan. BEI masih pede penuhi target 10 emiten baru hingga Desember 2011.

PT Erajaya Swasembada pemilik jaringan outlet penjualan ponsel Erafone, akan melepas 40% saham ke publik (Initial Public Offering/IPO) di November 2011.

Research in Motion (RIM) sudah memastikan bahwa BlackBerry Gemini akan segera hadir di Indonesia. Perusahaan asal Kanada ini menegaskan pihaknya hanya memasok smartphone anyar tersebut melalui 6 distributor/importir resminya.

Menanggapi rencana akan dibangunnya pusat riset dari divisi jaringan Nokia di Bandung pada paruh pertama 2006, divisi ponselnya tidak lantas ikutan latah.