Di Hari Film Nasional; Hanung Bramantyo ingin Lembaga Sensor Film (LSF) berubah total dengan tidak asal edit film. Ia pun mengadakan dialog dengan LSF agar film terbarunya, '?' tidak asal diedit.

Setelah cukup lama bergelut menjadi sutradara dengan melahirkan film-film seperti 'Lentera Merah', 'Jomblo', 'Get Merried', Hanung mengaku baru menemukan sosok dirinya di film saat menggarap 'Sang Pencerah'.

Film Indonesia hari ini adalah olok-olok tentang judul-judul yang absurd. 'Pocong Ngesot'? Aduh. 'Kuntilanak Kesurupan'? Ini sudah keterlaluan. Inikah wajah "film nasional" kita saat ini?

'Laskar Dagelan' adalah respon atas 'diusiknya' status keistimewaan Jogja oleh pemerintah pusat. Intinya, ini adalah cara orang 'Republik Jogja' marah. Dan, bayangkan, marah saja mereka bisa membuat orang terpingkal-pingkal 2 jam tanpa putus!

Sutradara Hanung Bramantyo tampil menjadi bintang tamu di pentas teater 'Laskar Dagelan'. Ia merasa seperti pulang kampung atau mudik.

Minat masyarakat terhadap pertunjukan 'Laskar Dagelan' di luar dugaan. Tiket untuk pementasan dua hari di Graha Bakti Budaya, TIM, 29-30 Maret pukul 20.00 WIB sudah habis dipesan. Panitia pun menambah jam pertunjukan.

Setelah menjadi sumber gonjang-ganjing pelaksanaan Festival Film Indonesia beberapa waktu lalu, film 'Sang Pencerah' belum berhenti dari 'gunjingan'. Tentu saja, dalam arti positif.

Satu lagi musikal yang akan hadir, yaitu 'Laskar Dagelan'. Musikal tersebut akan hadir dengan konsep guyonan seni tradisi dengan rasa 100 persen anak muda.

Pesinetron Zaskia Adya Mecca dan suaminya, Hanung Bramantyo tengah berbahagia setelah dikaruniai seorang putri. Ia pun menuangkan cerita tentang buah hatinya itu dalam sebuah buku.

Dalam forum di internet, sutradara Hanung Bramantyo disebut-sebut menjadi penyebab hilangnya film Hollywood di bioskop. Soal tudingan itu, Hanung pun tidak mau ambil pusing.