Manfaat olahraga bagi fungsi kognitif otak sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Muncul pertanyaan, olahraga seperti apa yang memiliki manfaat paling baik bagi otak?

Olahraga akhir-akhir ini makin digemari baik sebagai sarana menyehatkan tubuh atau sekadar hiburan, misalnya saja lari. Nah, overhidrasi atau kondisi tubuh yang terlalu banyak mengonsumsi cairan lebih rentan dialami oleh mereka yang melakukan olahraga berat. Maka dari itu, baiknya perhatikan kebutuhan konsumsi cairan sebelum, selama, dan setelah berolahraga.

Membatasi asupan kalori agar tak melebihi dari yang dibutuhkan oleh tubuh tak hanya dapat membantu menjaga berat badan terkontrol, peneliti ungkap hal ini juga dapat membantu menunda penuaan pada otot.

Saat mendengar kata 'latihan beban', mungkin yang terbayang dipikiran Anda adalah para lelaki bertubuh kekar yang sedang mengangkat beban berpuluh-puluh kilo. Namun tahukah Anda, bahwa latihan beban tidak selamanya seperti itu, dan memiliki banyak manfaat selain memperbesar otot Anda? Mari simak ulasan berikut.

Massa otot yang lebih tinggi disebutkan dalam sebuah penelitian terbaru dapat memberikan efek positif terhadap tulang. Diyakini massa otot yang kuat akan menjadikan perkembangan tulang juga menjadi lebih sehat.

Mulai dari karena pekerjaan atau gaya hidup, jam tidur malam seringkali 'dikorbankan'. Dalam jangka waktu panjang, kebiasaan begadang dapat memberikan efek yang buruk bagi kesehatan.

Angka kilogram yang terlihat pada timbangan ternyata tidak selalu merefleksikan keberhasilan diet. Sebab, banyak faktor yang menyebabkan berat badan seseorang naik atau turun.

Pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi seringkali dianggap hanya wajib untuk anak-anak, terutama dalam masa pertumbuhan saja. Padahal faktanya semakin dewasa pun justru kebutuhan nutrisi, terutama protein, meningkat lebih banyak.

Jika wanita dibuat iri dan para pria tergila-gila dengan model-model seksi Victoria's Secret, maka sosok seperti apa yang membuat kaum Adam merasa insecure tengan tampilan fisiknya?

Latihan angkat beban selama ini lebih populer dilakukan oleh kalangan pria. Ini karena sebagian besar wanita menganggap olahraga tersebut dapat membuat tubuh menjadi kekar dan berotot layaknya pria.