Antusiasme masyarakat untuk mencoblos di Pilpres 2014 ini meningkat. Jumlahnya sangat banyak. Bagaimana perbandingan data dengan Pilpres sebelumnya?

Pasangan Jokowi-JK meraih kemenangan telak di Provinsi Jawa Tengah. Jokowi-JK menang dengan perolehan 12.959.540 suara.

Sistem dan infrastruktur IT Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentu tak bisa dibuat sembarangan. Namun jika dilihat secara keseluruhan, bagian mana yang paling kritikal?

Meski saksi pasangan nomor urut 1 walk out, rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Provinsi DKI Jakarta tetap berlangsung. Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan 53,1% suara.

Isu status kewarganegaraan mencuat dalam rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di Timor Leste. Hal ini dipicu banyaknya WNI yang mencoblos menggunakan identitas lain seperti surat pernyataan dari kepala desa atau surat nikah yang dikategorikan sebagai DPKTb.

Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara untuk Timor Leste mempermasalahkan tingginya WNI yang tidak terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hal tersebut membuat angka Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) lebih besar.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla mengungguli perolehan suara di 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, melalui pleno rekapitulasi suara Pilpres 2014 yang dilakukan KPU Kaltim di Samarinda.

Pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta menang di 22 kabupaten kota di Jabar. Sementara Jokowi-JK hanya menang di empat daerah yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu.

Pengawas Pemilu menemukan adanya pelanggaran menonjol saat pemungutan suara di Kota Surabaya. Bawaslu pun merekomendasikan agar dilakukan coblos ulang di 2 TPS di 2 Kecamatan.

Pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang di Kota Bandung dalam pertarungan Pilpres 2014. Prabowo-Hatta meraih 778.703 suara, sementara pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh 571.022 suara.