Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan produk mi instan Indomie yang dipasarkan di dalam dan luar negeri semuanya aman dikonsumsi. Indomie yang diekspor ke negara tertentu juga sudah sesuai dengan standar negara tersebut.

Indomie ‘aman’ dikonsumsi di Indonesia. Mie instan ini dianggap ‘berbahaya’ hanya di Taiwan. Negeri Chiang Kai Sek itu menerapkan ‘standar racun’ lebih rendah. Karena itu mie produksi Indonesia ini harus ditarik dari peredarannya. Benarkah begitu? Adakah ini bukan politik dagang?

Kasus Indomie di Taiwan dinilai bukan kasus perang dagang. Kasusnya cenderung mengarah pada salah kirim produk Indomie ke pasar Taiwan yang memiliki spesifikasi berbeda.

Produsen mie instan Indomie, PT Indofood, ambil bagian dalam Trade Expo Indonesia ke-25. Wapres Boediono mengacungkan jempol tangan kanannya ke atas begitu mendengar Indomie aman dikonsumsi.

IHSG menguat 40 poin dan kembali mencoba menembus level psikologis 3.600. Saham-saham komoditas, terutama sektor pertambangan menjadi penopang penguatan IHSG.

Mi instan? Rasanya yang gurih dan aromanya yang menggiurkan membuat orang banyak tergoda akan kelezatannya. Mi instan sangat disukai banyak orang tanpa batas usia. Bahkan di Negeria mi instan dianggap sebagai makanan pokok.

Taiwan menuding produk mi instan Indonesia mengandung zat kimia berbahaya. Tuduhan tersebut dinilai tak lepas dari perang dagang yang dipakai Taiwan.

Masalah pelarangan produk Indomie di Taiwan dan Hong Kong memunculkan berbagai dugaan. Lakunya produk Indomie di luar negeri diduga membuat para pesaingnya melakukan gerakan kampanye negatif.

Mie instan populer di tengah masyarakat karena praktis dan murah. Namun makanan ini mengandung bahan pengawet. Nah, di dalam kecap mie instan, terkandung sekitar 1 mg bahan pengawet berjenis nipagin.

Masuknya produk mie instan Indomie milik Indofood (INDF), secara ilegal dinilai menjadi tanggung jawab 'Bea Cukai' pemerintah Taiwan.