Hary Tanoesoedibjo, adik kandung tersangka kasus korupsi Siminbakum, Hartono Taoesoedibjo, dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung. Hary Tanoe dipanggil hari ini untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk kasus kakaknya.

Kejagung menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hartono Tanoesoedibjo dan Hary Tanoesoedibjo terkait kasus korupsi Sisminbakum. Dua bersaudara tersebut dijadwalkan akan diperiksa antara hari ini dan esok hari.

Saham TV milik Hary Tanoe hari ini melejit tajam hingga menyentuh batas atas auto rejection seolah tak mau kalah dengan kenaikan tajam saham TV milik grup Sariaatmadja dan grup Salim pada perdagangan kemarin.

Mbak Tutut siap menyelesaikan segala bentuk kewajiban PT Cipta Televisi Indonesia (TPI). Salah satunya menyelesaikan utang dan menyuntikkan modalnya ke TPI.

Putusan majelis hakim telah menolak eksepsi kompetensi yang diajukan oleh kubu Hary Tanoe. Kubu Mbak Tutut meneruskan upaya merebut kembali saham TPI.

Tawar-menawar besarnya kerugian negara antara Jampidsus Amari dengan Hary Tanoe seharusnya tak perlu dilakukan. Jaksa memiliki hak untuk melakukan upaya paksa.

Kerugian negara harus dibayarkan sesuai dengan jumlah sebenarnya, tidak bisa dilebih-lebihkan. Tidak bisa juga ditambahkan dengan bunganya. Hal ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Jamwas Kejagung Marwan Effendy menyatakan, adalah Jampidsus Amari yang pertama menawarkan Hary Tanoesoedibjo untuk mengganti uang negara dalam kasus Sisminbakum. Padahal, Amari dan Jaksa Agung Hendarman Supandji menyatakan itu inisiatif Hary Tanoe.

Jaksa Agung Hendarman Supandji mengaku menyuruh meminta ganti rugi Rp 1 triliun kepada Hary Tanoesoedibjo, terkait kasus Sisminbakum. Uang tersebut dijanjikan Hendarman akan disetor ke kas negara.

Jaksa Agung Hendarman Supandji mengakui dirinya sempat meminta agar Jampidsus Amari untuk meminta ganti rugi sebesar Rp 1 triliun kepada pengusaha Hary Tanoesoedibjo.