Tim KPK melakukan penggeledahan di rumah yang merupakan aset milik Ketua DPRD Bangkalan KH Fuad Amin. Saat penggeledahan, petugas KPK dikawal petugas kepolisian bersenjata laras panjang.

KPK langsung membuka siapa-siapa saja yang diduga ikut terlibat kasus suap suplai gas di Bangkalan, Jatim. Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad, yang merupakan anak dari tersangka KH Fuad Amin Imron diduga menjadi bagian dari mata rantai suap.

Ketua DPRD Bangkalan KH Fuad Amin kedapatan menerima Rp 700 juta dari PT Media Karya Sentosa terkait pembayaran suplai gas. Politikus Gerindra ini sudah menerima suap sejak tahun 2007.

Saat menangkap Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron di kediamannya di Bangkalan, Madura, KPK juga menyita sejumlah uang dalam 3 tas koper besar. Jumlah uang itu lebih dari Rp 2,5 miliar.

Meski tak punya kewenangan untuk menindak anggota TNI, KPK tetap akan mengawasi proses hukum Koptu Darmono.

Anggota TNI AL bernama Koptu Darmono ikut tertangkap tangan KPK dalam rangkaian OTT mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin. Darmono pun lalu diserahkan kepada Pomal untuk ditindaklanjuti proses hukumnya dengan sanksi terberat berupa hukuman penjara.

Mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron digelandang oleh penyidik ke rutan usai menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyelidik KPK. Fuad tak ingin berkomentar mengenai kasus suap yang menjeratnya.

Ketua DPRD Bangkalan yang juga mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron mengakui menerima pemberian uang dari Direktur PT‎ Media Karya Sentosa (PT MKS) Antonio Bambang Djatmiko. Fuad menyimpan uang haram itu di balik lukisan yang berada di rumahnya.

Seorang anggota TNI AL berpangkat Kopral Satu (Koptu) ditangkap KPK terkait kasus dugaan suap mantan Bupati Bangkalan, KH Fuad Amin. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio disebut kaget atas kejadian tersebut.

Dalam rangkaian penangkapan terhadap mantan Bupati Bangkalan KH Fuad Amin, tim KPK juga mencokok salah seorang oknum TNI AL. Karena tidak berwenang untuk melakukan penyidikan kepada anggota TNI, KPK menyerahkan proses hukum oknum berpangkat Koptu itu ke Puskomal (Pusat Komando Polisi Militer TNI AL).