Senin, 10 November 2014 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan ini, Ibu Kota disibukkan dengan kegiatan aksi unjuk rasa. Kegiatan demonstrasi yang digelar massa ormas Front Pembela Islam (FPI) hingga buruh.

Sejumlah ormas Muhammadiyah melaporkan Paguyuban Masyarakat Pelestari Tradisi (Pamitri) ke Polda DIY terkait aksi ruwatan di rumah Amien Rais.

Perwakilan ormas Front Pembela Islam (FPI) dan Forum umat Islam (FUI) yang menolak Plt Gubernur Ahok mengadakan pertemuan dengan perwakilan anggota DPRD. Ada 3 hal yang menjadi inti dari pertemuan itu. Apa saja?

Media resmi partai berkuasa China terus mengecam aksi demo besar-besaran yang terjadi di Hong Kong. Corong resmi Partai Komunis China itu menyebut aksi protes itu telah membuat demokrasi mundur.

Aksi demo pro-demokrasi terus berlangsung di Hong Kong. Otoritas China bersikeras tak akan melakukan konsesi dengan para demonstran. Bahkan disebutkan, perjuangan demonstran tersebut "ditakdirkan untuk gagal".

Para demonstran di Hong Kong bertekad akan terus melakukan aksi mereka sampai pemerintah Beijing memenuhi tuntutan mereka soal pemilihan pemimpin Hong Kong secara langsung.

Pemimpin Hong Kong, Leung Chun-ying hari ini menyerukan para pemimpin aksi demo untuk segera menarik para pendukung mereka dari jalan-jalan.

Ada yang menarik dari aksi demonstrasi pro-demokrasi yang berlangsung di Hong Kong. Aksi demo yang dilakukan ribuan warga ini dijuluki sebagai "revolusi payung".

Sejumlah pelajar ditangkap ketika asyik berduaan di taman kota yang remang-remang. Sementara itu di SMA 70 kembali bergejolak dan semakin panas. Belasan siswa diberhentikan secara tidak jelas dan memancing demo orang tua dan murid lainnya.

Ratusan siswa SMAN 1 Panarukan di Situbondo memboikot masuk sekolah. Para siswa memprotes sikap Kepala Sekolah A Jaenuri yang dinilai suka main pukul.