Persoalan melejitnya harga beras bukan perkara baru bagi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Ia pun sangat paham pola pengaturan stok yang menjadi kewenangan Perum Bulog.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak ingin menyebutkan adanya mafia di balik melejitnya harga beras dalam beberapa waktu terakhir. Ia merasa lebih tepat bila pedagang nakal itu dikatakan penimbun.
Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, memperkirakan produksi beras selama Januari-April 2015 sekitar 32 juta ton. Dia pun menegaskan sampai saat ini belum ada rencana impor beras.
Lonjakan harga beras khususnya di Jakarta sudah terjadi sejak awal Februari 2015. Setidaknya ada 4 faktor yang menyebabkan harga beras melonjak, termasuk faktor kartel pedagang beras oleh para mafia.