Sudah ada empat pasangan cagub-cawagub yang diperkirakan akan bertarung memperebutkan kursi DKI-1 dan DKI-2. Tiga pasang di antaranya berkombinasi sipil-militer atau militer-sipil. Kombinasi ini dinilai tidak lagi relevan untuk konteks DKI Jakarta.

PKS tak kecil hati saat diputus 'cinta' oleh Fauzi Bowo. PKS kini lebih percaya diri untuk mengusung jagoannya menghadapi Pilkada DKI. Siapa orangnya? PKS masih menggodok nama-namanya.

Akhirnya terjawab, Adang Ruchiatna yang menemani Fauzi Bowo untuk bertarung di Pilkada DKI. Bukan Triwisaksana atau Bang Sani, kader PKS. Kecewakah PKS?

Pasangan Fauzi Bowo-Adang Ruchiatna dipastikan akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta. Pasangan yang diusung Partai Demokrat ini akan dideklarasikan Minggu, 18 Maret 2012.

Ingat slogan 'Serahkan pada Ahlinya' yang menjadi andalan Fauzi Bowo pada kampanye Pilkada 2007 lalu? Tagline itu kini dicibir Partai Golkar.

Dua pasang cagub-cawagub dari parpol dipastikan bertarung di Pilkada DKI Jakarta, yaitu Alex Noerdin-Nono Sampono dan Fauzi Bowo (Foke)-Adang Ruchiatna. Foke harus mewaspadai Alex, karena keduanya berpengalaman menjadi gubernur.

Golkar tidak takut dengan pasangan Fauzi Bowo-Adang Ruchiatna. Golkar pun tidak risau dengan keyakinan Partai Demokrat yang percaya diri, Foke lebih populer dibanding pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono.

Partai Demokrat (PD) akhirnya secara resmi memilih Fauzi Bowo atau Foke sebagai calon gubernur untuk Pilkada DKI. PD yakin Foke akan lebih moncer di Pilkada Juli mendatang.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) akhirnya memutuskan siapa yang akan menjadi pendampinngnya untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Foke memilih purnawirawan TNI yang juga kader PDIP, Adang Ruchiyatna sebagai cawagubnya.

Ada yang berbeda dari pilkada DKI kali ini dibanding kegiatan serupa 5 tahun lalu. Sebab bakal calon dari jalur independen turut 'urun suara'. Jika bakal calon ini benar-benar melaju, patut ditunggu 'serunya' pilkada DKI.