Demi efektifitas pemerintahan, Presiden SBY mempersilakan para menteri yang sibuk mengurus capres untuk mundur. Namun imbauan itu agaknya tak digubris oleh para menteri. Menteri yang terlibat langsung kampanye capres hanya memilih cuti.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau agar para menteri yang sibuk menyukseskan capres dan cawapres mundur dari kabinet.

Presiden SBY mengimbau agar para menteri yang ikut timses capres mengundurkan diri. Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md, menyerahkan keputusan pengunduran diri tersebut kepada para menteri.

Partai Demokrat langsung menerjemahkan permintaan SBY agar menteri yang masuk tim sukses capres mundur. Menurut Jubir PD Ruhut Sitompul, sudah jelas semua menteri yang sibuk di tim capres harus mundur, tanpa terkecuali.

Presiden SBY mengimbau menteri yang jadi tim sukses capres mengundurkan diri. Undang-undang Pilpres hanya membolehkan menteri cuti sehari tiap pekannya untuk melakukan kampanye.

Agar kementerian tetap bekerja dengan baik, Presiden SBY mengimbau menteri yang sibuk jadi tim sukses capres untuk mundur. Siapa saja menteri yang dipersilakan SBY mundur dari jabatannya?

Pasangan capres cawapres Jokowi-JK hadir di acara Muslimat NU yang diadakan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Keduanya hadir dihari yang berbeda dan sempat memberikan sambutan di depan ribuan jamaah.

Rakernas Muslimat NU akan dibanjiri tokoh-tokoh politik yang berasal dari kubu pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Muslimat NU akan menyelenggarakan Rakernas pada Rabu (28/5) hingga Sabtu (30/5). Berbagai topik akan dibahas oleh organisasi perempuan terbesar di Indonesia ini, mulai dari masalah keagamaan, kekerasan seksual terhadap anak, hingga ketahanan keluarga.

Menag Suryadharma Ali dijadikan tersangka kasus korupsi haji oleh KPK. Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) yang juga politikus PPP, Djan Faridz, angkat bicara. Apakah dia setuju SDA mundur sebagai menteri?