Ternyata dua orang warga negara Malaysia yang ditangkap KPK bukan orang biasa. Orang tersebut adalah penasihat dari pemerintahan kerajaan Malaysia.

Tim penyidik KPK tidak hanya menangkap buronan korupsi Neneng Sri Wahyuni. Penyidik juga mengamankan 2 orang pembantu Neneng yang diketahui merupakan warga negara Malaysia.

Mabes Polri menyita sekitar 150 kilogram sabu di Ruko Taman Palem, Cengkareng Jakarta Barat. Melihat letak apartemen yang tidak jauh dari kawasan Kampung Ambon, polisi menduga barang haram tersebut juga disuplai ke kawasan tersebut.

Pelabuhan tikus atau pelabuhan kecil banyak terdapat di wilayah di Indonesia. Dicurigai, pelabuhan tikus itu menjadi jalan masuk penyelundupan narkoba dari luar negeri. 

Mabes Polri berhasil menggrebak bandar sabu, di Ruko Taman Palem, Blok D8 No 50, Cengkareng Jakarta Barat. Sampai saat ini polisi masih melakukan timbangan dari seluruh barang bukti sabu yang beradaa di apartemen tersebut.

Mabes Polri menangkap warga negara (WN) Malaysia Edwin terkait kasus Sabu. Edwin ditangkap di kawasan Ruko Taman Palem, Cengkareng, Jakbar.

Mohd Airulshah Bin Othman Bashah, warga Malaysia, ditangkap di Bandara Polonia, Medan, karena membawa narkoba di dalam perutnya. Hal itu terungkap setelah petugas melakukan rontgen kepada lelaki yang terbang dari Penang ini.

"Mari kita ikuti saja. Tapi juga harus dilihat bahwa kewenangan itu melekat pada presiden tentang pemberian grasi itu," tegas Menko Polhukam Djoko Suyanto.

"Saya hanya ingin menggugah dan mengetuk hati mereka agar sesekali mau juga berempati akan nasib warga negara kita yang kurang beruntung di negara orang," ujar Menkum HAM Amir Syamsuddin.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberi sinyal tak setuju grasi Corby diinterpelasi. Politisi yang akrab disapa Ical ini menyebut grasi sepenuhnya hak presiden.