Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz melaporkan para pengembang properti 'nakal' ke Kejaksaan Agung hari ini, dan akan melanjutkan laporan ke kepolisian, pekan depan.

Wafatnya KH Ahmad Idris Marzuqi juga juga menjadi duka bagi Capres Prabowo Subianto. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri ini dianggap sebagai salah satu kiai karismatik.

Partai Demokrat menilai pernyataan Presiden SBY untuk 10 Kementerian dan menteri yang ikut tim sukses (timses) capres sebagai peringatan keras. Menteri yang bersangkutan harusnya sadar diri dan segera angkat kaki dari jabatannya.

Kinerja Kemenpera termasuk yang mendapatkan nilai rapor merah. Menterinya, Djan Faridz, juga masuk dalam Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Apakah Djan Faridz akan mundur?

Kementerian Perumahan Rakyat yang dipimpin oleh politikus PPP Djan Faridz menjadi kementerian yang kinerjanya di bawah harapan. Akankah Djan meninggalkan posisinya sebagai menteri karena posisinya yang juga Tim Pemenangan Prabowo-Hatta?

Presiden SBY mengungkapkan kinerja 10 kementerian tak memenuhi harapan. Inikah 10 menteri yang kinerjanya mengecewakan?

Mantan Menag Suryadharma Ali dan Menpera Djan Faridz merupakan anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Benarkah kinerja keduanya buruk karena tidak bisa membagi waktu antara tugas pemerintahan dan kegiatan politik?

Presiden SBY menyebut ada 10 kementerian yang nilainya di bawah harapan. Bahkan dalam skala 10, ada yang mendapat 4,5 atau batas merah. Tindakan tegas sudah seharusnya dilakukan.

Menko Kesra Agung Laksono dan Menakertrans Muhaimin Iskandar masuk tim sukses capres. Keduanya belum mengajukan cuti kampanye Pilpres.

Presiden SBY mempersilakan menteri yang sibuk mengurus capres untuk mundur. Tak hanya itu, SBY juga akan mengevaluasi sejumlah menteri, apakah akan ada reshuffle kabinet edisi terakhir?