Thailand akan terus memantapkan posisinya sebagai pemain utama industri otomotif di kawasan ASEAN. Meski tahun ini produksi mereka merosot akibat lesunya ekonomi global, Thailand tetap menyiapkan produksi dan ekspornya untuk tumbuh di masa mendatang.

Pelaku industri otomotif nasional menunggu langkah pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kebijakan jangka panjang industri otomotif nasional. Saat ini Indonesia, merupakan produsen otomotif (mobil) kedua terbesar setelah Thailand di Asia Tenggara.

Kiprah Thailand menjadi raja otomotif, tak muncul begitu saja. Mereka awalnya sempat berencana mengembangkan mobil nasional (mobnas), namun lebih memilih tak punya mobnas dan beralih menjadi basis produksi mobil dan komponen dunian, terbesar di ASEAN.

Para pelaku bisnis otomotif Thailand menilai keinginan Indonesia untuk menjadi produsen dan eksportir otomotif terbesar di ASEAN tak berarti sebagai sebuah tantangan bersaing. Hasrat seperti itu justeru bisa digunakan untuk bersinergi menghadapi persaingan global.

Thailand memiliki keunggulan dari sisi produksi mobil dan kinerja ekspor otomotif yang sangat signifikan. Padahal negara dengan penduduk 67 juta jiwa ini memiliki pasar yang jauh lebih rendah dari Indonesia.

Thailand unggul dalam produksi dan kinerja ekspor mobil terbesar di ASEAN. Capaian ini karena industri pendukung otomotif sangat berkembang dibandingkan dengan di Indonesia.

Gagasan Indonesia untuk merebut dominasi Thailand sebagai raja industri otomotif di ASEAN sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Namun hingga kini Thailand masih pemimpin dalam hal produksi hingga kinerja ekspor mobil di ASEAN.

Penjualan sepeda motor tahun ini diperkirakan sebanyak 8 juta unit dan masih menjadi pasar paling seksi di Asean. Penjualan motor di Indonesia jauh melebihi Thailand.

Memasuki tahun ke-10, BMW berhasil mempertahankan tahtanya sebagai pemimpin disegmen mobil mewah secara global. Audi dan Mercedes-Benz masih belum sanggup menekuk BMW dalam urusan penjualan mobil mewah di seluruh dunia.

Kabar mengenai Chief Planning Officer Nissan Motor Co Andy Palmer hengkang ke Aston Martin kini bukan isapan jempol belaka. Sebab, per 1 Oktober 2014 kemarin, Palmer resmi menjadi CEO pabrikan mobil mewah asal Inggris, Aston Martin.